JAKARTA, iNews.id - Pemerintah belum lama ini membuat kebijakan untuk pemberian vaksin booster kepada masyarakat umum. Ini menyusul penyebaran omicron, varian baru Covid-19 yang sudah masuk ke Indonesia sejak diumumkan pertama kali pada akhir Desember 2021.
Vaksin booster diyakini bisa menjadi upaya efektif dalam menangani pandemi Covid-19 varian omicron. Lantas, seberapa efektif kah pemberoan vaksin booster dan bagaimana dampaknya ke tubuh?
Senior Manager Strategic Delivery Unit Kementerian Kesehatan sekaligus scientist dari National Institute of Health Research and Development Ririn Ramadhany mengungkapkan hasil penelitian terkait dampak vaksin booster.
“Kami merekrut peserta yang belum pernah terinfeksi Covid-19, lalu kami mengambil sampel sebelum mereka mendapatkan booster. Lalu, kami ambil lagi sampel satu bulan setelah booster. Kemudian kami membandingkan tingkat antibodi para peserta dan hasil temuan kami ditemukan berdasarkan 4 aspek,” kata Ririn dalam Webinar Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries, Minggu (16/1/2022).
Ririn menjelaskan, hasil penelitian itu menemukan bahwa tidak ada reaksi merugikan yang signifikan dari vaksin booster atau penyuntikan vaksin Covid-19 dosis ketiga. Ini berlaku bagi vaksin homolog dan heterolog.