Jadi Silent Killer, Begini Pentingnya Pencegahan Dini Hepatitis B

Siska Permata Sari
Hepatitis B bisa menjadi silent killer jika tidak ditangani segera. (Foto: Freepik).

Ia mengatakan, hepatitis B bisa menjadi silent killer karena tidak memiliki gejala pada awalnya. Gejala, kata dia, baru muncul ketika penyakit sudah kronis menjadi sirosis atau bahkan kanker hati.

"Gejalanya itu kuning pada mata, kulit, kemudian demam, tidak nafsu makan. Kenapa disebut silent killer, karena hampir tidak bergejala. Kalau sudah muncul seperti kuning pada mata dan kulit, atau sudah asites biasanya itu sudah sirosis atau kanker hati," jelas dia.

Oleh sebab itu, ia menekankan, pentingnya skrining untuk mengetahui apakah memiliki hepatitis B atau tidak. Sebab, kalau positif, ia harus melakukan penanganan khusus untuk pencegahan penularan pada orang lain seperti menggunakan pengaman saat berhubungan seks, atau melahirkan di fasilitas kesehatan agar bayinya bisa divaksin hepatitis B sebelum 24 jam.

Ia juga menjelaskan bahwa deteksi dini penting untuk kelompok yang berisiko tinggi. Di antaranya petugas kesehatan yang kontak dengan darah, pasien hemodialisis, orang yang pernah berhubungan seks dengan penderita hepatitis B, homoseksual dan biseksual, tinggal atau mengunjungi di daerah endemis hepatitis B, penyalahgunaan obat injeksi, anak yang lahir dari ibu hepatitis B kronis.

Editor : Adhityo Fajar
Artikel Terkait
Health
3 jam lalu

Riwayat Penyakit Jaja Miharja, Diabetes hingga Komplikasi Berat

Health
11 jam lalu

Press On Nails Viral di 2025, Amankah bagi Kesehatan?

Health
3 hari lalu

Manfaat Golf bagi Pria Berusia 58 Tahun, Ini Penjelasannya!

Health
5 hari lalu

Wanita Menopause Disarankan Olahraga Pilates, Ini Kata Dokter!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal