Lebih keliru lagi bila yang diberikan adalah krimer kental manis yang jelas tidak masuk dalam kategori susu. Faktanya, sebagian besar konsumen belum bisa membedakan mana susu dan mana krimer.
Meski pada label kemasan, krimer kental manis sudah tidak mencantumkan keterangan Susu, namum kenyataannya masyarakat masih beranggapan yang putih adalah susu, susu kental manis dan krimer kental manis seolah tak ada bedanya.
"Jika memperhatikan rak pajangan di minimarket, susu kental manis dan produk kental manis berbagai merek pun dipajang berdampingan. Seolah mereka adalah kelompok yang sama," kata Damayanti.
"Hal ini turut membentuk menyesatkan persepsi masyarakat, susu kental manis dan krimer kental manis adalah susu. Pada akhirnya, pertimbangan harga akan menentukan pilihan konsumen. Tentu saja, krimer kental manis memiliki harga lebih ekonomis dibanding susu kental manis," ujarnya.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyampaikan, pada label produk kental manis harus memuat secara jelas informasi kandungan dan untuk apa produk ini seharusnya digunakan.