Jangan Sembarangan Beri Susu pada Balita, Perhatikan Ini
Anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Damayanti Syarif SpA(K) PhD menghimbau agar tidak memberikan susu kental manis untuk anak.
"Susu kental manis adalah produk yang fungsinya sebagai bahan makanan, memiliki kandungan gula 50% serta berisiko bila dikonsumsi oleh anak," ujarnya, dalam laman resminya www.idai.or.id.
Sejatinya, susu kental manis adalah produk yang utamanya digunakan sebagai bahan pelengkap masakan. Sebab, produk ini tinggi kandungan gula dan hanya sedikit mengandung protein susu zat yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang anak.
Meski, berdasarkan kategori pangan BPOM, produk kental manis masuk dalam kategori susu apabila memiliki kandungan protein minimal 7,5 persen. Maka, kental manis yang memiliki kandungan protein di bawah 7,5 persen otomatis disebut krimer kental manis dan tidak dapat dikatakan susu.
Damayanti mengungkapkan, sebagian besar produk kental manis yang beredar di pasar Indonesia hanya mengandung sekitar 2-3 persen protein susu. Memberikan susu kental manis yang minim gizi namun tinggi gula untuk anak sebagai pelengkap gizi dan pertumbuhan anak adalah keputusan yang keliru.