JAKARTA, iNews.id - Merawat kulit bayi tak semudah seperti merawat kulit orang dewasa karena lapisan kulit bayi tiga kali lebih tipis. Kulit bayi mengalami proses pematangan setidaknya selama tahun pertama kehidupan.
Oleh karena itu, orang tua harus benar-benar memerhatikan banyak faktor, mulai dari pemilihan produk bayi, cara memandikan bayi, memilih popok, dan lain-lain. Ada banyak hal yang dapat mencetuskan iritasi, alergi, dan infeksi kulit pada bayi.
Iritasi pada kulit bayi ditandai munculnya kemerahan pada kulit. Selain kemerahan, bayi dapat mengeluh gatal dan rasa tidak nyaman. Jika hal ini terjadi, umumnya bayi akan rewel, tidak mau menyusu, dan terus menangis.
Penyebab terjadinya iritasi kulit pada bayi yang sering ditemui salah satunya Diaper rash atau ruam popok. Ruam popok adalah iritasi dan peradangan kulit bayi akibat penggunaan popok.
Masalah ruam popok tidak boleh diabaikan karena terjadi pada daerah alat vital anak. Efek yang dirasakan adalah rasa nyeri yang membuat si kecil tidak nyaman dan bisa menyebabkan infeksi yang lebih berat.
Berdasarkan hasil riset, sebanyak 7-35 persen anak usia tiga tahun mengalami ruam popok akibat produk yang tidak tepat. Popok yang digunakan terlalu ketat, lembap, terkena urine atau feses, serta alergi atau tidak cocok dengan materialnya.
Lantas, apa saja yang harus diperhatikan orang tua untuk merawat kulit bayi? Berikut ulasannya dirangkum pada Selasa (6/12/2022).