JAKARTA, iNews.id - Mata merupakan bagian penting untuk selalu dijaga kesehatannya. Usahakan rutin melakukan periksa mata untuk melihat fokus penglihatan dan jarak pandang.
Nantinya, hasil tes akan menentukan apakah Anda memiliki kelainan refraksi mata, seperti rabun jauh, rabun dekat, atau mata silinder.
Namun sayangnya, kesadaran masyarakat untuk memeriksa mata masih rendah. Berdasarkan satu studi, diprediksi pada 2050 sebanyak 1,75 miliar orang alami kehilangan kemampuan penglihatan.
Studi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) 2020, menunjukkan sekitar 1,1 miliar orang di dunia mengalami kehilangan kemampuan penglihatan dengan tingkat keparahan mulai dari ringan, berat, hingga kebutaan total dan diprediksi terus meningkat hingga 1,75 miliar orang di 2050.
Kondisi yang lebih memprihatinkan lagi, lanjutnya, sebanyak 55 persen penderita masalah penglihatan ini adalah kaum perempuan.
"Hal ini terjadi akibat berbagai hambatan yang dihadapi perempuan untuk mengakses layanan dasar perawatan kesehatan mata, termasuk biaya, ketidakmampuan untuk bepergian, kurangnya dukungan sosial, dan terbatasnya akses ke informasi dan sumber daya," kata Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia melalui keterangannya dikutip Sabtu (15/10/2022).
Menurut Devi, pemeriksaan mata secara berkala sangat penting dilakukan. Hal ini dapat membantu untuk mengetahui kondisi indera penglihatan dan melakukan penanganan lebih awal bila terdeteksi adanya gangguan.
Namun sayangnya, kata Devi, survei Hello Health tahun 2021 menunjukkan 45% masyarakat Indonesia belum pernah memeriksakan matanya. Mereka baru merasakan urgensi untuk melakukan pemeriksaan bila mulai mengalami penglihatan yang rabun (49%) atau gejala lain yang tak biasa (41%). Bahkan, hanya 1 dari 10 orang yang benar-benar pergi ke dokter spesialis mata sebagai bagian dari pemeriksaan rutin.