JAKARTA, iNews.id - Sudah menjadi hal umum jika asap rokok merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan kesehatan pada tubuh. Salah satunya adalah terjadinya penyakit degeneratif, seperti kanker, jantung, paru-paru, dan lainnya.
Sebenarnya, ada banyak cara untuk mengurangi dampak penyakit yang disebabkan akibat rokok, yaitu dengan solusi alternatif. Produk tembakau alternatif atau hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) dapat menjadi upaya komplementer dalam menekan prevalensi perokok dan bahaya akibat rokok di Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan lebih banyak penelitian terkait produk hasil inovasi tersebut.
Mantan Direktur Kerja Sama & Koordinasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Profesor Tikki Pangestu menyebutkan, ada sejumlah faktor yang menjadi tantangan dalam penanggulangan epidemi merokok di Indonesia, seperti faktor sosiologi, perilaku, dan psikologi masyarakat. Saat ini, akses terhadap rokok sangat mudah dijangkau oleh masyarakat, namun akses terhadap produk tembakau alternatif malah masih sulit untuk dijangkau.
“Di Indonesia, merokok sudah dianggap sebagai bagian dari gaya hidup,” kata Tikki dalam diskusi online bertajuk Adiksi Nikotin: Pandangan Regulasi dan Tata Laksana Praktis minggu lalu.
Tikki melanjutkan, diperlukan strategi khusus untuk menangani epidemi merokok yang sudah membudaya di Indonesia. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, dan snus.