Marak Pernikahan Anak, Psikolog: Bisa Menimbulkan Trauma Besar

Siska Permata Sari
Ilustrasi anak trauma. (Foto: Eco Parent Magazine)

Anak-anak di usia 13 tahun hingga 16 tahun, sambung Tandry, juga mengalami masa-masa pubertas, di mana faktor hormonal sangat menentukan emosi seseorang.

"Di usia ini, hormonal anak begitu bergejolak. SD, SMP, SMA adalah masa-masa galau, kita enggak tahu perasaan hati kita. Kita enggak ngerti dengan situasi hati kita," ucapnya.

Tak cuma itu, kata dia, pernikahan anak di bawah umur tak jarang juga menimbulkan trauma besar. Dan, penyembuhannya tidak mudah, serta butuh bertahun-tahun prosesnya.

"Mengobati seorang perempuan yang begitu trauma dengan pernikahan anak, butuh bertahun-tahun. Kalau bukan trauma, (dan pernikahan) bagian dari budaya, dia akan meneruskan (lagi pada anaknya), seperti lingkaran setan," ucapnya.

Maka itu, dia menekankan betapa pentingnya mencegah pernikahan anak dengan mengedukasi para orangtua tentang hak-hak anak, serta dampak menikahi di bawah umur.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Nasional
6 bulan lalu

Ini Hasil Koordinasi KPK-Kementerian PU soal Dugaan Gratifikasi Pernikahan Anak Pejabat

Internasional
10 bulan lalu

Irak Sahkan UU Baru, Anak Perempuan Usia 9 Tahun Bisa Menikah

Seleb
1 tahun lalu

Irfan Bachdim Bagikan Tips Pola Asuh Anak, Ini Kuncinya

Health
2 tahun lalu

Begini Cara Bijak Orangtua Menghadapi Anak yang Melakukan Tindakan Kriminal 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal