Riset yang dirujuk dr Alvin dipublikasikan melalui jurnal Nature. Menurut penelitian itu, manfaat lemak cokelat dalam menurunkan risiko obesitas berasal dari kemampuannya menyaring dan menghilangkan branched-chain amino acids (BCAAs) alias asam amino rantai cabang.
Terdapat beberapa jenis BCAAs, yaitu leusin, isoleusin, dan valin. Asam amino rantai cabang dapat ditemukan pada sejumlah makanan seperti telur, daging, ikan, ayam, dan susu. Selain itu, BCAAs juga terkandung di dalam suplemen yang bermanfaat membangun massa otot.
Dalam kadar normal, asam amino rantai cabang di dalam darah berkhasiat untuk mendukung kesehatan. Sebaliknya, kadar BCAAs berlebih justru dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
2. Membantu kendalikan kadar gula darah
Nah, lemak cokelat diduga juga dapat membersihkan asam amino rantai cabang di dalam darah. Hal ini terjadi ketika brown fat di dalam tubuh aktif.
Brown fat menghasilkan energi dan panas di dalam tubuh dengan menggunakan gula dan lemak di dalam darah. Karenanya, jaringan lemak ini dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Meski begitu, dr Alvin mengatakan dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengetahui detail mekanisme aktivasi brown fat dan penggunaannya untuk menurunkan risiko obesitas dan diabetes.