JAKARTA, iNews.id - Apnea tidur atau sleep apnea didefinisikan sebagai gangguan napas ketika tidur. Biasanya orang yang terkena sleep apnea ditandai dengan adanya fase henti napas yang menyebabkan kadar oksigen di dalam darah turun, sehingga mengganggu jalannya suplai oksigen ke seluruh tubuh.
Dikatakan dr Noval Aldino, Sp.T.H.T.K.L sebagai Otolaringologi (THT)-Spesialis Telinga-Hidung-Tenggorok-Kepala-Leher, menjelaskan ada dua faktor yang dapat memicu kondisi sleep apnea. Ada faktor dari dalam diri dan eksternal.
"Faktor dari dalam diri seperti kelebihan berat badan, kemudian adanya sumbatan. Jika berbicara tentang sleep apnea maka ada sumbatan secara struktur, mulai dari rongga hidung sampai dengan tenggorokkan. Selain itu ada juga faktor genetik dan juga jenis kelamin," ujar dr Noval saat ditemui, Selasa (11/10/2023)
Secara lebih lanjut, Noval memaparkan bahwa gender atau jenis kelamin seseorang cukup berpengaruh terhadap terjadinya sleep apnea. Jenis kelamin laki-laki lebih dominan mengalami sleep apnea dibandingkan perempuan.
Adapun faktor dari luar yang bisa menyebabkan sleep apnea meliputi konsumsi obat-obatan yang menyebabkan penekanan pada saraf. Minum alkohol juga bisa menyebabkan otot di jalan pernapasan lebih rileks, sehingga membuat jalan napas menyempit.
Sleep apnea secara medis diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi 3 macam berdasarkan tingkat keparahan yang terjadi yaitu ringan, sedang, dan berat. Untuk mengetahui pada kelompok mana seseorang menderita sleep apnea ahli medis atau kesehatan perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, bernama sleep test.