Umumnya pasien stroke juga mengalami gejala lain. Selain sakit kepala hebat, pasien penyakit ini juga mengalami mual dan muntah, penurunan kesadaran, sulit menelan, gangguan pada keseimbangan dan koordinasi, serta hilangnya penglihatan secara tiba-tiba.
Dibandingkan pria, wanita lebih berisiko tinggi menderita stroke karena menstruasi sebelum usia 10 tahun, menopause sebelum usia 45, tingkat rendah hormon dehydroepiandrosterone (DHEAS) dan penggunaan pil KB.
"Banyak orang tidak menyadari bahwa perempuan menderita stroke lebih sering daripada pria dan angka kematian jauh lebih tinggi di kalangan wanita. Riwayat komplikasi kehamilan juga dapat mengindikasikan risiko stroke yang lebih tinggi. Masalah ini meliputi diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi selama atau segera setelah kehamilan,” kata peneliti Dr Kathryn Rexrode, seperti dilansir dari WebMD.
Sedangkan riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan pada 2013 menunjukkan lebih dari dua juta penduduk atau 12 dari 1.000 penduduk menderita stroke dengan persentase terbesar berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Demikian dikutip dari Sindonews.