Untuk itu dikhawatirkan jika angka vaksinasi HPV masih rendah, diprediksikan kematian akibat kanker serviks akan meningkat hampir 50 persen pada tahun 2030. Seperti dikatakan dr Maria Ratna Andijani, SpOG, angka kematian karena kanker serviks yang naik hingga 15 persen secara langsung memperlihatkan masih begitu banyak wanita di Indonesia yang tak terlindungi oleh vaksin.
“Peningkatan angka kematian akibat kanker serviks sebanyak 15% menunjukkan bahwa masih banyak perempuan Indonesia belum mendapatkan perlindungan kanker serviks dengan vaksinasi HPV. Padahal, usia produktif merupakan usia yang rentan terinfeksi oleh virus HPV, terutama HPV tipe 16 dan tipe 18 yang bisa mengakibatkan kanker serviks,” kata dr Maria Ratna dalam siaran media Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) yang diterima Redaksi MNC Portal, dilansir Rabu (5/5/2021).
Berdasarkan rekomendasi Satgas Imunisasi Anak dan Satgas Imunisasi Dewasa, vaksinasi HPV bisa memberikan manfaat dan perlindungan mulai dari usia 9 tahun hingga 55 tahun. Dokter Maria menambahkan wanita yang sudah menikah perlu untuk melakukan tes deteksi dini.
“Bagi para perempuan yang sudah menikah, perlu untuk melakukan deteksi dini secara reguler dengan tes pap smear ataupun tes IVA,” imbuhnya.