2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Biasanya penyakit ini rentan terjadi pada awal musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti gemar hidup di genangan air bersih.
Beberapa gejala khas DBD di antaranya seperti demam tinggi mendadak selama dua hingga tujuh hari gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan nyeri perut. Kemudian, nafsu makan hilang, muncul bercak-bercak merah atau ruam pada kulit, bahkan mimisan dan atau terdapat darah pada urine, kotoran, atau muntahan, serta tubuh lemas dan enggan beraktivitas.
3. Influenza (Flu)
Musim hujan di Indonesia juga sering membuat banyak orang terjangkit flu. Flu adalah jenis infeksi pernapasan yang lebih serius daripada pilek. Risiko kematian bayi usia di bawah enam bulan akibat flu tergolong cukup tinggi. Ada tiga jenis virus penyebab flu yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C.
Jika dibandingkan dengan pilek, flu lebih berbahaya karena dapat menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) bila tidak ditangani secara serius. Beberapa gejala yang dialami pengidap flu di antaranya, yaitu demam tinggi selama tiga hingga lima hari, sakit kepala, batuk parah dan sakit tenggorokan, jumlah lendir berlebihan pada hidung dan tenggorokan, hidung tersumbat, seluruh bagian tubuh terasa pegal, serta nafsu makan yang menurun drastis.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyakit ISPA rentan menyerang bayi dan anak-anak di musim hujan karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna. Kendati demikian, bukan berarti ISPA tidak bisa menjangkiti orang dewasa.