Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof dr, Amin Soebandrio PhD, SpMK, turut menyoroti temuan tersebut. Dia mengaku heran sudah satu tahun pandemi berlalu, tetapi masih ada yang tidak mengetahui tentang Covid-19.
“Mereka yang dijadikan responden adalah yang bisa dihubungi melalui handphone. Saya bertanya-tanya, kalau mereka punya handphone, kok masih ada ya, 4 persen yang sama sekali tidak mengetahui ada Covid-19? Kalau benar adanya seperti itu, maka ini tentu menjadi PR buat kita semua. Tidak hanya Satgas, tidak hanya Kemkes, tetapi kita semuanya,” ujar Prof Amin.