Paradoks, Gim, dan Pesan Orangtua di Masa Depan

Diaz Abraham
Hari Anak Nasional bersama iNews. (Foto: iNews.id)

Namun, ada paradoks antara kalangan orangtua dan anak tentang gawai dan gim. Mereka memperbolehkan anaknya yang masih kecil untuk mengenal, bahkan bermain gim di gawai.

Ketika sang anak menginjak usia remaja, tingkat ketergantungan terhadap gim dan gawai akan makin tinggi. Dan, ketakutan orangtua akan bahaya gim akan berulang.

Dilansir dari Webmd, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Yesus Pujol di Spanyol menemukan bahwa anak berusia tujuh hingga 11 tahun hanya diperbolehkan bermain gim maksimal delapan jam seminggu. Jika lebih, kemungkinan besar mereka memiliki kecenderungan bermasalah dalam kehidupan sosial dan perilaku.

Penelitian ini juga menunjukkan semakin banyak waktu untuk bermain gim, membuat waktu tidur berkurang. Jika lebih dari sembilan jam, para peneliti menemukan beberapa bahaya seperti konflik dengan anak-anak lain, terlibat dalam perilaku bermasalah, dan umumnya miskin keterampilan sosial.

Namun, sebenarnya gim tak melulu membuat masalah jika ditangani dan didampingi orangtua. Dari penelitian Cheryl Olson, Sc.D yang dilansir dari Parents, gim dapat membantu proses belajar mengajar.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Gadget
3 bulan lalu

Studio Gim Asing Masih Dominasi Pasar Indonesia, Ini Faktanya! 

Nasional
5 bulan lalu

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Penjelasannya

Nasional
6 bulan lalu

Di Depan Pengembang Gim, Meutya Hafid Ajak Lindungi Anak dari Konten Kekerasan: Ini Tanggung Jawab Bersama

Soccer
2 tahun lalu

Timnas Indonesia U-24 Bisa Tiru UEA, Sekali Menang di Fase Grup tapi Dapat Perunggu Asian Games 2018

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal