“ Jadi memang ponsel ini sudah di desain, dimana fitur-fiturnya memang aksesiblel dengan bagi para penyandang tunanetra. Jadi seperti Ariani ini juga tentu bisa menggunakannya, itu bukan hal aneh tapi karena mereka belum biasa saja,” kata Ali.
Sebagai seorang tenaga pendidik, Ali memang sangat familiar dengan berbagai software bagi para penyandang tunanetra. “Memang mungkin ada kelemahan tiap aplikasi, seperti mahal, ada yang bisa baca grafik ada yang enggak, ada yang ejaannya dalam bahasa Inggris,” ujar dia.
Jenis braille sendiri ini pun sangat beragam jenisnya. Mulai dari Latin braille, Arab braille, Kimia braille, Matematika braille, Kimia braille, hingga musik seperti not-not balok. Saat ini, dari kombinasi enam titik awal yang digunakan untuk membuat huruf braille, kini telah berkembang menjadi kurang lebih 625 simbol.