JAKARTA, iNews.id - Pandemi virus corona baru (Covid-19) memberikan dampak ke berbagai aspek. Tak hanya sektor kesehatan, ekonomi, dan pendidikan, pandemi ini juga berimbas pada masalah kependudukan.
Berdasarkan temuan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), pandemi Covid-19 ini menyebabkan penurunan peserta keluarga berencana (KB) aktif dan calon peserta KB baru.
Hal ini dikarenakan menurunnya jumlah masyarakat yang mengunjungi fasilitas kesehatan sejak awal adanya pandemi Covid-19 di Indonesia. Informasi tersebut diungkapkan Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) di konferensi pers Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2020.
“Penurunan dari waktu ke waktu kita pantau terus, dari provinsi ke provinsi juga dari jenis akseptor ke jenis akseptor. Ada tujuh layanan yang biasanya kita lakukan. Mulai dari kondom, suntik, IUD, implan, dan sebagainya. Semuanya beda-beda, bervariasi, tapi kalau saya pukul rata, penurunan itu antara Maret ke April bisa sampai 10 persen,” ujarnya di Gedung BKKBN, Halim, Jakarta Timur, Senin (29/6/2020).
Penurunan peserta KB tersebut, tentunya berimbas pada masalah kependudukan dan potensi adanya ledakan kelahiran atau baby boom. Selain itu, yakni tingginya angka kehamilan tak diinginkan yang menyebabkan risiko kenaikan angka stunting, angka kematian ibu, angka kematian bayi, keguguran, dan sebagainya.