Pfizer-BioNTech
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh raksasa farmasi AS Pfizer dan BioNTech Jerman ini adalah vaksin Covid-19 pertama yang disetujui oleh FDA AS untuk penggunaan darurat. Vaksin Pfizer-BioNTech menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).
Vaksin mRNA mengajarkan sel kita untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita. Ini berbeda dengan vaksin tradisional yang memasukkan kuman yang lemah atau tidak aktif ke dalam tubuh kita. Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius, yang menghadirkan tantangan logistik, terutama untuk negara-negara miskin.
Dengan khasiat mencapai 95 persen, Inggris adalah negara pertama di dunia yang meluncurkan suntikan vaksinasi pada 8 Desember. Sementara AS menyusul sekitar seminggu kemudian pada 16 Desember. Singapura, Kanada, Meksiko, dan Arab Saudi juga telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 produksi Pfizer-BioNTech ini.
Moderna
Hasil awal dari vaksin Moderna yang dijelaskan sebulan lalu oleh ahli penyakit menular terkemuka AS Anthony Fauci sebagai hasil yang ‘sangat mengesankan’. Cara kerjanya sama seperti vaksin Pfizer-BioNTech, vaksin Moderna menggunakan teknologi mRNA.
Vaksin ini dapat disimpan selama 30 hari dengan pendinginan, enam bulan pada suhu minus 20 derajat Celsius. Meski begitu, peluncuran baksin yang memiliki khasiat hingga 94,5 persen ini belu juga diketahui hingga saat ini.
Sinovac
Dikembangkan oleh China Sinovac Biotech, vaksin yang dikenal sebagai CoronaVac ini sedang menjalani uji klinis fase tiga di tempat-tempat seperti Brasil dan Indonesia. Selain Brasil dan Indonesia, sejumlah negara lain yang berencana menggunakan Sinovac adalah Turki dan Chili.
Vaksin Sinovac menggunakan teknologi vaksin yang tidak aktif, yang menggunakan bentuk virus hidup yang dilemahkan untuk merangsang tubuh kita menghasilkan respons kekebalan. Vaksin ini mirip dengan vaksin flu dan cacar air.
Vaksin ini pun dapat disimpan pada suhu lemari es normal dua hingga delapan derajat Celsius dan dapat tetap stabil hingga tiga tahun. Ini mungkin pilihan yang menarik untuk tempat-tempat di mana akses ke pendinginan sulit. Hinga kini, belum jelas berapa besar khasiat vaksin tersebut.