5. Menurunkan Kolesterol
Tempe mengandung isoflavon. Menurut penelitian, isoflavon dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol (baik kolesterol total maupun LDL).
Studi lain melihat efek protein kedelai pada kadar kolesterol dan trigliserida. Dalam studi tersebut, 42 peserta makan makanan yang mengandung protein kedelai atau protein hewani selama periode 6 minggu.
Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai menurunkan kolesterol LDL (jahat) sebesar 5,7% dan kolesterol total sebesar 4,4%. Serta menurunkan trigliserida sebesar 13,3%.
6. Baik untuk Kesehatan Liver
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2013 meneliti efek tempe kedelai yang diperkaya nutrisi pada tikus dengan kerusakan hati. Ditemukan bahwa tempe memiliki efek perlindungan pada hati dan mampu membalikkan kerusakan sel-sel hati.
7. Mengurangi Stres Oksidatif
Studi menunjukkan bahwa isoflavon pada kedelai juga memiliki sifat antioksidan yang dapat mengurangi stres oksidatif. Antioksidan bekerja dengan menetralkan radikal bebas. Atom yang sangat tidak stabil ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan kronis.
Penumpukan radikal bebas berbahaya telah dikaitkan dengan banyak penyakit, termasuk diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa isoflavon dapat mengurangi penanda stres oksidatif dengan meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh.
8. Menurunkan Gula Darah
Studi lain menemukan bahwa isoflavon pada kedelai mungkin memiliki efek yang menguntungkan pada beberapa kondisi kesehatan yang terkait dengan stres oksidatif.
Misalnya, satu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa isoflavon kedelai menurunkan kadar gula darah pada tikus dengan diabetes.
9. Meningkatkan Kesehatan Tulang
Tempe adalah sumber kalsium yang baik. Asupan kalsium yang cukup dapat mencegah perkembangan osteoporosis (pengeroposan tulang).
Dalam sebuah penelitian, wanita yang menignkatkan asupan kalsium mereka melalui makanan ataupun selama 2 tahun memperlihatkan penurunan pengeroposan tulang serta penignkatan kepadatan tulang.
Studi lain menunjukkan bahwa meningkatkan asupan kalsium dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan kepadatan tulang pada anak-anak dan remaja.
10. Pembentukan otot
Tempe memiliki vitamin B12 dan merupakan sumber protein yang lengkap. Hal ini berarti ia memiliki sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh Anda untuk kesehatan tulang dan otot. Tapi itu bukan hanya untuk orang yang tidak makan daging. Konsumsi protein akan membantu pembentukan otot tubuh.
11. Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Tempe kaya akan asam lemak tak jenuh. Kandungan ini bermanfaat untuk membersihkan endapan kolesterol yang dapat menghambat pembuluh darah di jantung. Inilah mengapa tempe dapat membantu mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.
Studi lain menggunakan data dari 6.000 rumah tangga di Jepang dan menemukan bahwa asupan produk kedelai dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung.
12. Mencegah Kanker
Pada penelitian di Amerika Serikat, ditemukan adanya genestein dan fitoestrogen di dalam tempe. Kedua zat tersebut diketahui dapat mencegah kanker prostat dan kanker payudara. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa tempe menurunkan angka kanker saluran pencernaan.
13. Mencegah Anemia
Sebagian besar sumber zat besi ditemukan pada daging hewan dan produk unggas, seperti daging sapi, kambing, ayam, bebek, burung kalkun dan telur. Sehingga pada vegetarian atau orang yang tidak mengkonsumsi daging dengan alasan tertentu sangat dikhawatirkan terjadi anemia defisiensi zat besi.
Para vegetarian boleh cukup merasa lega, sebab untuk memenuhi asupan zat besi harian, selain dapat melalui suplementasi zat besi, ternyata ada bahan dari tumbuhan yang juga mengandung zat besi. Kacang kedelai yang terdapat pada tahu dan tempe mengandung zat besi dalam jumlah cukup tinggi.
Melihat manfaat-manfaat di atas, tidak heran bila tempe menjadi makanan favorit banyak orang. Ayo, mulai isi menu harian Anda dengan tempe!
oleh: dr. Theresia Rina Yunita