Apalagi, lanjut Erwin, situasi ini diperberat dengan adanya pandemi Covid-19 berkepanjangan, sehingga berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari," katanya.
Perlu diketahui, kesehatan mental merupakan salah satu isu yang perlu dijaga oleh generasi muda agar tetap produktif dan kreatif. Bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional dan 17 tahun berdiri, Talkinc menyelenggarakan rangkaian kegiatan bertajuk “Unlocking Limitless Imagination” sejak 17 September sampai 27 November 2021.
Kegiatan ini bertujuan membantu generasi muda mengembangkan potensi diri menuju stabilitas mental dalam menghadapi segala perubahan dan tantangan hidup pasca pandemi.
Tara de Thouars selaku Psikolog Klinis mengatakan, gangguan kecemasan dapat diukur dari beberapa faktor seperti rasa kebingungan, banyak pertanyaan, keraguan, merasa di posisi yang tidak aman dan membandingkan kehidupan.
Menurutnya, penderita gangguan kecemasan juga berdampak pada berkurangnya rasa percaya diri, mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi dan menjadi penyendiri.
“Tanpa dipungkiri, pandemi ini menjadi hantaman psikologi yang cukup berat bagi kita semua khususnya generasi milenial dan Z. Saat mereka sedang tumbuh dan berkembang mengejar target-target, lalu dihadapkan dengan situasi yang tidak menentu dalam waktu yang panjang," ujar Tara de Thouars.
Dia menambahkan, pandemi membentuk rasa kecemasan terlebih bagaimana mereka mampu menghadapi situasi ke depannya, apakah masih ada kesempatan untuk mengejar target dan sebagainya.
Untuk dapat mengatasi gangguan kecemasan, lanjutnya, diperlukan faktor eksternal dan internal. Secara eksternal generasi muda dapat dimulai dari membentuk lingkungan sosial yang sehat dan saling mendukung.
Secara internal dimulai dari mengenali diri, harga dan mengubah cara berfikir yang lebih positif.
“Cara sederhana dalam meminimalisasi kecemasan yaitu kita perlu memahami, kecemasan hanya pikiran Anda tidak merepresentasikan kenyataan. Coba untuk fokus pada kehidupan saat ini, dan mencoba berdamai pada sesuatu hal yang tidak pasti. Hal terpenting adalah belajar menerima kenyataan, dan berhenti untuk membandingkan diri kita dengan orang lain” ujar Tara.
Talkinc turut ambil bagian dalam mengatasi gangguan kecemasan dengan memberikan edukasi melalui pelatihan webinar, sehingga diharapkan mampu memberikan dorongan kepada generasi muda untuk dapat menggali potensi diri yang lebih dalam untuk mendobrak batasan imajinasi.
Wujud komitmen Talkinc dalam menyuarakan semangat bagi masa depan mental dan pendidikan anak-anak di Indonesia salah satunya melalui donasi kepada SOS Children’s Villages sebesar Rp50 juta.
“Mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang sehat dan pola hidup seimbang untuk menjaga kesehatan mental. Melalui mental yang sehat, diharapkan generasi muda siap menyambut Indonesia Emas 2045 dengan menghadirkan imajinasi tanpa batas," kata Erwin.