Individu dengan lupus (systemic lupus erythematosus, dan lupus kulit atau cutaneous lupus erythematosus atau discoid lupus erythematosus disarankan tidak boleh terkena sinar matahari karena banyak dari mereka memiliki fotosensitivitas paparan sinar UV yang dapat memicu flare kulit dan sistemik.
Karena itu, pasien lupus dianjurkan memakai sunscreen spektrum luas (UVA + UVB), menggunakan pakaian pelindung, menghindari sinar UV antara pukul 10.00 - 16.00, dan edukasi photoproteksi.
Pada porfiria kulit, senyawa porfirin yang menumpuk di kulit menyerap cahaya (terutama panjang gelombang tertentu) dan menghasilkan radikal bebas yang merusak kulit, menyebabkan lepuhan, nyeri, dan eritema.
Ini adalah kelainan genetik di mana mekanisme perbaikan DNA terhadap kerusakan akibat sinar UV sangat lemah. Hanya beberapa menit kena sinar matahari dapat menyebabkan kerusakan serius, kanker kulit, dan mutasi.
"Pasien XP harus sepraktis mungkin menghindari paparan UV (bahkan sinar kecil), memakai pelindung, hingga jendela rumahnya menggunakan filter," ungkap Mayo Clinic.
Laporan PMC menerangkan, beberapa pasien dermatomiositis menunjukkan sensitivitas terhadap sinar UV, di mana paparan dapat memperburuk manifestasi kulit (misalnya rash heliotropik, gottron papules) serta kemungkinan memicu aktivitas penyakit.