Solusi Alternatif Kurangi Kebiasaan Merokok, Bisa Cegah Kanker dan Paru-Paru

Vien Dimyati
Solusi alternatif menghentikan kebiasaan merokok (Foto: Cancer treatment centers of America)

“Saya pikir cukup adil untuk mengatakan kawasan Asia-Pasifik benar-benar merupakan pusat dari krisis merokok karena angka-angka itu berbicara sendiri. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai mempertimbangkan gagasan pengurangan bahaya tembakau,” kata Harry dalam diskusi tersebut.

Oleh karena itu, Harry menyarankan pemerintah dari negara-negara Asia Pasifik, termasuk yang berpendapatan menengah ke bawah, untuk mendukung produk tembakau alternatif. “Ada peluang bagi kawasan ini untuk membuat suatu terobosan, apalagi mengingat Tiongkok menyediakan sebagian besar e-liquid dan perangkat vaping-nya kepada seluruh dunia. Tetapi, seperti yang ditunjukkan di dalam laporan, ada banyak hambatan yang harus diatasi dalam proses itu,” ujarnya.

Senada dengan Harry, Nancy Loucas, koordinator dari Coalition of Asia Pacific Tobacco Harm Reduction Advocates (CAPHRA) mengatakan, negara-negara lainnya bisa mengikut jejak Korea Selatan dan Jepang yang telah berhasil menurunkan prevalensi merokok melalui pemanfaatan produk tembakau alternatif. “Kita bisa mengambil pelajaran dari negara-negara yang telah sukses dalam penerapan pengurangan bahaya tembakau, dan menerapkannya untuk negara-negara di kawasan ini,” ujarnya.

Agar efektif dalam menurunkan angka perokok, Direktur International Network of Nicotine Consumer Organizations (INNCO) Samrat Chowdhery menambahkan, perokok dewasa harus mendapatkan kemudahan dalam mengakses dan menggunakan produk tembakau alternatif, serta harganya harus terjangkau. Sebagai contoh, harga terjangkau tersebut sangat penting bagi India, mengingat mayoritas perokok di negara tersebut termasuk golongan berpendapatan kecil.

Menurut Samrat, contoh nyata di beberapa negara menunjukkan, produk tembakau alternatif  dapat menjadi solusi tambahan dalam mengurangi prevalensi merokok. Beragam kajian ilmiah internasional telah membuktikan, produk-produk tersebut memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah daripada rokok. “Produk ini secara signifikan mengurangi risiko hingga 95%. Lalu, ada kemudahan dalam menggunakannya sehingga ini adalah solusi yang siap pakai,” tuturnya.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Nasional
8 hari lalu

MNC Peduli Gelar Donor Darah dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera

Health
1 bulan lalu

Ingatkan Bahaya Rokok, Yayasan Kanker Indonesia: Jangan Percaya Opini! 

Health
1 bulan lalu

Yayasan Kanker Indonesia Bantah Rokok Tak Sebabkan Kematian

Nasional
2 bulan lalu

Setahun Prabowo-Gibran: 41,8 Juta Orang Ikut Program Cek Kesehatan Gratis

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal