Para peneliti juga mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah ketika merencanakan langkah-langkah mitigasi atau merawat pasien dengan virus tersebut.
Studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzhen. Sebagai catatan, peneliti mengingatkan bahwa mungkin ada risiko yang terlibat dalam menggunakan penelitian ini untuk memandu praktik klinis saat ini.
Sementara itu, sebelumnya perbedaan golongan darah telah diamati pada penyakit menular lainnya termasuk virus Norwalk, hepatitis B dan sindrom pernapasan akut (Sars).
“Jika Anda memiliki golongan darah tipe A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen. Jika golongan darah Anda tipe O, itu tidak berarti Anda juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang,” kata Gao Yingdai selaku peneliti dari Laboratorium Kunci Negara Hematologi Eksperimental di Tianjin yang tidak terlibat dalam penelitian.