Studi: Smartwatch Bisa Bantu Orang Berhenti Merokok 

Dimas Andhika Fikri
Smartwatch kini bisa menghentikan kebiasaan merokok. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Teknologi di balik smartwatch kini dapat membantu orang berhenti merokok. Penemuan ini dilaporkan para peneliti yang tengah mengembangkan aplikasi inovatif untuk mendeteksi gerakan tangan pada para perokok.

Dilansir dari The Independent, Kamis (2/1/2025), adalah Tim dari University of Bristol yang menciptakan perangkat lunak menggunakan sensor gerak pada smartwatch Android untuk mengenali gerakan tangan khas saat merokok. Cara kerja aplikasinya pun terbilang sangat sederhana.

Begitu gerakan terdeteksi, aplikasi akan mengirimkan peringatan getar disertai pesan teks yang dirancang oleh perokok dan mantan perokok. Isi pesannya dirancang untuk memberikan dukungan bagi pengguna yang ingin berhenti merokok.

Pesan-pesan ini mengingatkan pengguna tentang manfaat berhenti merokok, seperti 'Berhenti merokok membuat pernapasan lebih mudah.. Berhenti itu baik' dan juga menampilkan data mengenai jumlah rokok yang telah diisap serta total isapan pada hari itu.

Setelah membaca pesan tersebut, peserta dapat menggesernya atau menekan tombol untuk melihat informasi lebih lanjut tentang akses ke halaman dukungan berhenti merokok NHS secara online.

Chris Stone, peneliti dari Tobacco and Alcohol Research Group di University of Bristol, mengatakan, "Bagi mereka yang berusaha berhenti merokok, momen kejatuhan pertama adalah saat yang paling rentan dan berisiko menyebabkan kambuh total."

Dia menambahkan, "Orang-orang suka memakai smartwatch, dan mereka menyukai ide mendapatkan pesan tepat pada saat mereka merokok. Jadi, jika kami dapat mengidentifikasi titik kejatuhan ini dan memberikan intervensi tepat pada saat itu, kami memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesuksesan upaya berhenti merokok."

Uji Coba Aplikasi pada 18 Peserta

Dalam studi yang dipublikasikan di JMIR Formative Research, aplikasi smartwatch ini diuji pada 18 orang yang tertarik untuk berhenti merokok. Mereka mengenakan smartwatch Ticwatch yang telah dipasang aplikasi khusus selama dua minggu, dari saat bangun tidur hingga tidur malam (mereka diminta untuk mengisi ulang smartwatch pada malam hari).

Selama periode dua minggu, peserta juga diberi instruksi untuk melepas jam tangan saat mandi, berenang, atau melakukan aktivitas yang bisa merusaknya, seperti olahraga kontak. Setelah periode tersebut, peserta diminta mengembalikan jam tangan dan mengisi kuesioner yang terdiri dari 27 pertanyaan.

Hasilnya, 66 persen peserta merasa nyaman mengenakan smartwatch dengan teknologi ini, dan 61 persen merasa pesan yang ditampilkan relevan dengan mereka. Banyak respons positif yang menunjukkan bahwa aplikasi ini meningkatkan kesadaran terhadap kebiasaan merokok, memberikan semangat lebih untuk berhenti, mendorong mereka untuk berpikir sejenak sebelum merokok, dan mengurangi konsumsi rokok.

Namun, ada juga beberapa tanggapan negatif, seperti efektivitas pesan yang menurun akibat pengulangan, pesan yang tidak muncul cukup cepat, kurangnya variasi pesan, serta beberapa pesan yang dianggap terlalu umum.

Editor : Muhammad Sukardi
Artikel Terkait
Health
2 hari lalu

CVSKL Malaysia Pakai Teknologi Mutakhir LithiX untuk Atasi Masalah Jantung

Bisnis
6 hari lalu

Dekan FEB Untar Sebut Transformasi Industri Ritel dari Warung ke E-commerce Ubah Perilaku Konsumen

Bisnis
9 hari lalu

Kisah Sukses Tope Awotona, Salah Satu Imigran Terkaya yang Pernah Jadi Salesman

Internet
12 hari lalu

Clarissa Tanoesoedibjo Raih Penghargaan Netcore Awarding Night, Kepemimpinan di Vision+ Dinilai Brilian

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal