Miming memaparkan prediksi musim hujan bulanan akan dimulai pada November. Dia menjelaskan, hujan tahun ini akan mundur sekitar satu atau dua dasarian (satuan waktu meteorologi). "Awal musim hujan di wilayah Indonesia saat ini mundur. Dalam artian bahwa periode banyaknya hujan itu diprediksikan antara kisaran November dan Desember," katanya.
Dia memaparkan di tahun-tahun sebelumnya, musim hujan mulai datang sekitar Oktober. Namun, tahun ini akan berbeda karena adanya fenomena cuaca panas yang disebabkan pergerakan gerak semu matahari.
"Yang biasa bulan-bulan akhir Oktober sudah ada yang mulai banyak hujan, tapi sekarang masih sangat kurang. Dan, ini menunjukkan kondisi di bulan November. Bahwa di bulan November, kondisi hujan dengan kriteria menengah itu mulai terlihat di wilayah Jawa Barat," ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian BMKG, posisi suhu tertinggi pada 23 Oktober 2019 tercatat mencapai 39,6 derajat celcius di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Sementara untuk daerah Jatiwangi, Ahmad Yani (Semarang), dan Syamsudin Noor (Banjarmasin) masuk dalam kategori suhu tertinggi di angka 38 derajat celsius.
Miming mengatakan, beberapa wilayah Indonesia pada Oktober ini masih berada dalam cuaca panas. Pulau Jawa dan sebagian wilayah Sumatera masuk ke daerah dengan suhu tinggi sampai akhir bulan ini.
"Sampai periode akhir bulan ini, sampai 30 Oktober, diprediksikan untuk wilayah Jawa khususnya atau DKI Jakarta dan wilayah Sumatera bagian selatan itu umumnya kondisi cuaca cerah hingga berawan," katanya.
Namun, dia menyebutkan hujan tetap akan turun di beberapa titik dengan sifat hujan lokal. Tetapi intensitasnya tidak akan sebanyak awal November dan Desember. "Dalam artian pertumbuhan awan hujan masih cukup kecil. Kecuali di beberapa spot mungkin akan terjadi hujan dalam durasi yang sangat singkat, dan itu sifatnya lokal," ujar Miming.