Selain itu, menurut TheraSpecs seseorang yang terlalu lama terkena paparan sinar matahari juga berdampak terkena migrain. Sebanyak 38 juta orang di Amerika Serikat terkena migrain dengan perkiraan 80 hingga 90 persen di antaranya mengalami sensitivitas yang ekstrem dan seringkali merasa sakit terhadap cahaya.
Sensitivitas migrain ini dapat menghasilkan rasa sakit dan ketidaknyamanan selama terkena serangan bahkan berlama-lama dibawah terik cahaya matahari. Hal itu dikarenakan kecerahan, intensitas, serta panjang selombang cahaya yang dihasilkan.
Salah satu survei terbaru terhadap lebih dari 4.000 orang dengan migrain menunjukkan, bahwa 89 persen di antaranya menjadi sensitif terhadap cahaya.
Ada beberapa pilihan untuk mengobati sensitivitas cahaya terkait migrain yakni dengan menggunakan kacamata hitam berkualitas saat berada di luar ruangan, mengenakan topi, mengganti bola lampu, dan melakukan penyesuaian terhadap lingkungan.
Selain itu, penting juga untuk tetap terhidrasi. Minumlah cukup air putih dan jangan sampai tubuh mengalami dehidrasi.