JAKARTA, iNews.id - Di masa transformasi digital, ada banyak keuntungan yang didapat. Namun, ada juga dampak negatif yang tidak dapat dikesampingkan.
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Mulawarman Kheyene Molekandella Boer mengatakan, dunia digital juga bisa menjadi ajang penipuan hingga perundungan di media sosial. Oleh karena itu, pemahaman tentang literasi digital mutlak dibutuhkan.
Menurutnya, teknologi dapat digunakan untuk mencari dan menyeleksi bahan pembelajaran yang kredibel. Bahan pembelajaran tersebut nantinya dapat disebarkan kepada orang lain berdasarkan kualitasnya, bukan kuantitasnya.
"Salah satu situs pembelajaran yaitu tularnalar.id, di mana kita bisa men-download secara gratis materi pembelajaran untuk melatih siswa berpikir secara kritis," ujar Mulawarman Kheyene, melalui keterangannya belum lama ini.
Frida Kusumastuti selaku Dosen Ilkom Universitas Muhammadiyah Malang mengatakan, usia sekolah menengah sangat berkontribusi dalam penggunaan internet dan semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin tinggi pula pengguna internet. Menurutnya, anak muda sangat mudah menjadi korban perundungan. Apalagi jika terdapat perilaku yang tidak etis sehingga mengundang orang untuk melakukan perundungan. Ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa anak muda mendapatkan perundungan.
"Kita sendiri kadang memancing orang-orang untuk melecehkan kita. Meskipun kita tetap menyalahkan yang melakukan tetapi yang menjadi objek itu yang memancing orang untuk melakukannya," ujar Frida.