Memanfaatkan Aplikasi Belajar
Baik Prof. Purna maupun Kurnia setuju, aplikasi belajar seperti CoLearn bisa sangat membantu anak dalam belajar matematika. “Dulu, guru mengajar dengan menulis di papan tulis. Murid harus mengandalkan ingatan yang kuat dan buku catatan. Sedangkan sekarang, melalui daring. Pelajaran matematika dipermudah karena banyak ilustrasi, skema, video, dan tampilan-tampilan menarik, yang bisa membawa kemampuan matematika yang lebih baik,” ujar Prof. Purna.
Para pengajar dalam aplikasi belajar juga lebih interaktif, dan menyampaikan materi dengan cara yang menarik. Ini membuat anak-anak lebih tertarik, dan tidak merasa ketakutan.
“Ketiga, pembelajaran bisa diulang-ulang. Anak yang belum paham bisa mengulang materi. Anak yang sudah paham dan ingin pengetahuan lebih, bisa mempelajari materi yang lain yang karena sudah tersedia. Anak pun bisa belajar dari mana saja,” ujar Prof. Purna.
Karena pembelajaran bisa diulang-ulang dengan aplikasi, penggunaan aplikasi belajar bisa menjadi pelengkap pembelajaran formal di sekolah. Maka ketika anak merasa penjelasan oleh guru dari sekolah masih kurang jelas, pembelajaran bisa diulang atau diperjelas lagi lewat aplikasi belajar.
Adapun Kurnia berpendapat, melibatkan pihak lain seperti aplikasi belajar CoLearn merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menghilangkan kesan “horor” dari matematika.
“Sistem belajar yang unik, lucu, dan menyenangkan, membuat anak senang belajar. Apalagi gurunya masih muda, dan metode belajar yang digunakan dekat dengan yang ada di sekitar anak,” ujarnya.
Dengan cara seperti ini, paradigma anak terhadap matematika bisa berubah, menjadi lebih positif. CoLearn adalah start up aplikasi belajar lokal asal Indonesia. Sejak diluncurkan pada Agustus 2020, CoLearn telah membantu lebih dari 3,5 juta siswa belajar secara mandiri selama pandemi Covid-19. Menariknya, pembelajaran berlangsung dua arah, meski bantuan PR berupa video juga tersedia.
Sistem berbasis kohort (cohort-based) ini memang merupakan keunikan dari CoLearn. Dengan sistem ini, anak memiliki komunitas tersendiri, karena mereka akan bersama dengan teman-teman yang sama sepanjang semester. Mereka pun saling bantu, dan saling menyemangati. Familiaritas di ruang kelas (dengan guru, teman-teman, dan struktur kelas) juga bisa membantu anak untuk lebih senang belajar.
Di Kelas Live CoLearn juga ada Math in Action, di mana anak diajarkan konsep dan contoh aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Ini membuat anak makin tidak takut dengan matematika, dan bisa melihat betapa dekatnya matematika dengan kehidupan sehari-hari.