Selain itu, dr Jack menambahkan, banyak pelari menggunakan jaket parasut untuk membuat kurus. Padahal, hal tersebut tidak berpengaruh. Menurutnya, sepanas-panasnya suhu ketika mengenakan jaket parasut, tidak akan mencapai 100 derajat celcius. Suhu maksimal mengenakan jaket parasut hanya berkisar 38-39 derajat Celcius. "Ini tidak akan melelehkan lemak," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ajang lari ini diawali dengan rangkaian pre-event bertajuk “Road to KedokteRAN2019” pada Agustus-Oktober 2019. Ada tiga topik edukasi kesehatan yang dibahas yaitu tentang running injury dan sudden death prevention pada Agustus, Pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada September, dan hidrasi sehat saat berolahraga pada Oktober.
Harapannya, acara ini dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui ilmu dan profesi kedokteran. “Kami fokus agar tujuan gaya hidup sehat khususnya dalam konteks berolahraga dapat tercapai dengan prinsip zero accident or death,” katanya.
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., dekan FKUI menyampaikan harapan agar alumni FKUI dapat memberi dan menjadi contoh dalam gaya hidup sehat di masyarakat. “Dekanat sangat peduli terhadap upaya pencegahan penyakit masyarakat Indonesia,” ujar dr Ari.
Selain itu, Ketua I Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Indonesia (ILUNI FKUI) dr. Ratna Rosita Hendardji, MPHM menambahkan, kegiatan KedokteRAN 2019 adalah implementasi visi dan misi serta bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang tercermin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.