Dia juga menambahkan agar masyarakat juga memperhatikan penyakit bawaan atau komorbid. Hal ini mengingat gejala dari Covid-19 beragam dan bisa lebih berat untuk kelompok rentan.
"Kendalikan komorbid maksudnya, dan jaga penyakit komorbid," jelas dr Nadia
Sebagai informasi, gejala dari dua kasus Covid-19 varian arcturus yang ada di Indonesia yakni ringan dan berat. Mulai dari batuk dan pilek, kemudian sampai ada yang mual, muntah, serta sakit kepala.
Hal tersebut disampaikan dr Ngabila Salama, selaku Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dia menjelaskan kasus dengan gejala ringan itu memiliki riwayat perjalanan luar negeri, India.
"Ya, India. Tiba di Jakarta 16 Maret 2023 merupakan pasien pertama berjenis kelamin laki-laki berusia 56 tahun. Sementara kasus kedua, Tidak ada riwayat perjalanan LN (Luar Negeri) merupakan wanita yang ngekos di Jakarta Utara," ujar dr Ngabila
"Kasus satu, gejala ringan (batuk, pilek, nyeri otot). Kedua, gejala demam menggigil, mual muntah, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk kering, anosmia (pas dirawat di RS baru muncul anosmia) dan dirawat di RS 6 hari dan sudah sembuh saat ini," kata dr Ngabila
Varian arcturus atau XBB.1.16 ini pertama kali terdeteksi di Pune pada bulan Februari 2023 dan dikatakan dengan cepat menggantikan strain yang dominan di negara tersebut. Lalu, secara resmi disebut sebagai XBB.1.16 pada 5 Maret, sub-varian yang dikenal cepat mentransmisikan atau mudah menular.