Sementara selain Yesiska Kristina Hartanti, ada empat peneliti muda lain yang juga peduli pada kesehatan masyarakat di tengah pandemi berhasil meraih penghargaan Merck Young Scientist Award 2021. Diketahui Merck Young Scientist Award merupakan program yang dapat diikuti oleh para mahasiswa dan ilmuwan muda maupun profesional yang bekerja di lembaga penelitian negara, swasta, ataupun rumah sakit.
"Khusus di tengah pandemi ini Merck berkomitmen mendukung dan mendorong para peneliti muda untuk melakukan riset dan menciptakan terobosan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat,” kata Christopher Thomas, Presiden Direktur PT Merck Chemicals and Life Science.
Adapun keempat peneliti lainnya adalah Athanasia Amanda Septevani sebagai pemenang pertama dengan risetnya berjudul “Advancement of Green Biorefinery: Lignin Derived from Biomass Black Liquor Sludge towards Eco-Friendly and High-Performance of Flame Retardant”, Pietradewi Hartrianti, S Farm, MFarm pemenang kedua dengan risetnya berjudul “Self-Healing Properties of Keratin Composite Hydrogels and Their Prospect as Bio-ink for 3D-Printed Organoid Model.
Peneliti Andri Hardiansyah, ST, MT, PhD berhasil meraih pemenang ketiga dengan risetnya berjudul “Facile and Green Synthesis of Hydrogels of Graphene/Polymer for Tissue Engineering and Drug Delivery Applications: Evaluation of Chemical Interaction, Structure, Cellular In Vitro Study and Response to The External Stimuli, dan Febri Wulandari, S Farm pemenang keempat dengan risetnya berjudul “Estimating The Anti-Proliferative Effects of A New Monocarbonyl Curcumin Analog with Fluor Substituent, FCCA-1, in Combination with Doxorubicin.