JAKARTA, iNews.id – Bukan rahasia umum lagi kalau diabetes menjadi penyakit kronis yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Secara global, diperkirakan 537 juta orang menderita diabetes. Dengan jumlah tersebut, maka setidaknya 1 dari 10 orang di seluruh dunia hidup dengan diabetes.
Jumlah tersebut diproyeksikan akan meningkat menjadi 643 juta pada 2030 dan 784 juta pada 2045, apabila tidak dilakukan tindakan intervensi. Berkaca dari fakta tersebut seorang peneliti yang baru saja menang di lima besar Merck Young Scientist Award 2021, Yesiska Kristina Hartanti, S Farm, mengatakan diabetes bisa menimbulkan banyak kerusakan saraf tubuh.
Pada risetnya yang berjudul “Lumbricus rubellus Protein Fraction DLBS1033N Prevents High Glucose-Induced Schwann Cell Cytotoxicity: The Role of Cell Viability, Apoptosis, and Differentiation in An In Vitro Model for Diabetic Neuropathy”, dijelaskan diabetes bisa menimbulkan suatu jenis kerusakan saraf.
Kondisi ini paling sering mempengaruhi kaki dan tungkai. Bagi sebagian orang, gejalanya ringan. Bagi orang lain, gejala bisa menyakitkan, melemahkan, dan bahkan fatal.
Gejala kerusakan saraf bisa berupa nyeri dan mati rasa pada kaki. Pada kasus yang lebih parah, gejalanya yaitu masalah pada pencernaan, kandung kemih, dan kontrol denyut jantung. Untuk itu diperlukan penanganan termasuk mengelola gula darah dan menggunakan obat-obatan untuk mengontrol gejala.
Terkait dengan diabetes, Ketua Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI), Prof Dr dr Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD mengatakan, jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada 2021.
"Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh di 2019. Peningkatan ini sangatlah memprihatinkan," kata dr. Ketut, dalam siaran pers yang diterima iNews.id (12/12/2021).
Jumlah orang dengan diabetes di Indonesia mencapai 19,5 juta. Mirisnya, diperkirakan hanya 2 juta orang saja yang telah terdiagnosis dan mendapatkan pengobatan.