JAKARTA, iNews.id – Tidak banyak yang tahu apa itu Birth Asphyxia yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Bahkan kebanyakan para ibu hamil pun tidak mengetahui pasti apa dan bagaimana gejala bayi yang kena Birth Asphyxia.
Padahal mengacu pada data WHO, sedikitnya ada 23 persen kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia. Lantas apa itu Birth Asphyxia dan bagaimana mendeteksinya?
Asfiksia sendiri biasanya terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir. Mengacu pada karya tulis Najla Rasikha Putri Harza mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dengan topik ‘Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin’. terungkap salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala.
Untuk itu dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm.
“Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin,” ujar Najla, dilansir dari siaran pers. Kamis (6/10/2022).