Kemenkes mencatat, terdapat 88 kasus cacar monyet Mpox di Indonesia dalam periode 2022 hingga 17 Agustus 2024. Secara rinci, DKI Jakarta melaporkan kasus terbanyak yaitu sebanyak 59 kasus. Lalu, Jawa Barat (13), Banten (9), Jawa Timur (3), Daerah Istimewa Yogyakarta (3), dan Kepulauan Riau (1).
Di sisi lain, dr Yudhi mengatakan, dari 88 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 54 kasus memenuhi kriteria untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS) guna mengetahui varian virusnya.
"Dari 54 kasus ini, seluruhnya varian Clade IIB dengan fatalitas rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," ujar dr Yudhi.
Karena cacar monyet Mpox banyak menyerang kulit, dr Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) mengimbau kepada siapa pun yang dicurigai terinfeksi cacar monyet Mpox dan muncul gejala agar tidak melakukan manipulasi pada lesi seperti memencet dan menggaruk. Sebab, lesi tersebut, baik yang basah maupun kering, berpotensi menularkan virus.
"Pasien juga tidak boleh berbagi barang-barang pribadi seperti handuk dan pakaian. Apabila terdapat benjolan atau bintil dan mengalami luka atau erosif, sebaiknya segera diberi obat," ucapnya.