JAKARTA, iNews.id - Kanker nasofaring tidak hanya ditemukan pada anak, namun dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan insiden pada usiadi bawah 30 tahun. Selain itu, anak-anak di bawah usia 10 tahun juga berpotensi besar terserang penyakit ini.
Berdasarkan data yang dikumpulkan RSCM, pasien kanker nasofaring pada tahun 2.000-a rata-rata pada usia di bawah 30 tahun mencapai 12,9 persen. Tetapi sejak 2005, meningkat menjadi 23,5 persen, dan beberapa di antaranya menyerang anak di bawah usia 10 tahun.
Spesialis Radioterapi dari FKUI/RSCM, Prof Dr Soehartati Gondhowiardjo menjelaskan, nasofaring adalah rongga yang terletak di belakang hidung. Nasofaring berbentuk seperti kotak berongga, terletak di bagian lunak atap mulut (soft palate) dan terletak di belakang hidung.
“Rongga nasofaring sangat berkaitan dengan empat organ lain yaitu hidung, rongga mulut, telinga, dan mata. Sehingga gejala kanker nasofaring akan berdampak pada keempat organ tersebut,” jelas Prof. Soehartati, dalam webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Sabtu (31/7/2021).
Selain itu kanker nasofaring pada anak-anak tentunya memiliki penanganan khusu. Sebab anak-anak belum bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Alhasil perlu perhatian dari orangtua untuk mengenali gejalanya sejak dini.