WHO menambahkan, data yang tersedia menunjukkan bahwa kondisi miokarditis dan perikarditis usai disuntik vaksin ini umumnya tergolong ringan dan merespon pengobatan dengan istirahat atau obat antiinflamasi nonsteroid. Namun kasus resiko ini, masih terus ditindak lanjuti.
“Follow up-nya sedang berlangsung untuk menentukan hasil jangka panjang," menurut WHO.
WHO pun mengingatkan untuk orang-orang yang mengalami efek samping yang menunjukkan gejala miokarditis dan perikarditis, agar segera mencari pertolongan medis.
“Orang yang divaksin harus harus diinstruksikan untuk mencari pertolongan medis segera jika mereka mengalami gejala yang menunjukkan miokarditis atau perikarditis seperti onset baru (serangan atau awal mula munculnya penyakit), nyeri dada yang menetap, sesak napas, atau palpitasi setelah vaksinasi," keterangan sumber WHO.