JAKARTA, iNews.id - Badan regulator obat-obatan Eropa, baru-baru ini menemukan adanya hubungan antara kasus sangat langka inflamasi jantung dengan dua jenis vaksin Covid-19, Pfizer (PFE.N), (22UAy.DE) dan Moderna (MRNA.O) yang sama-sama berbasis Mrna.
Komite Keamanan European Medicines Agency (EMA) mengatakan kondisi yang disebut sebagai miokarditis dan perikarditis tersebut harus terdaftar sebagai efek samping dari dua vaksin mRNA, EMA menambahkan bahwa kasus seperti itu terutama, terjadi dalam 14 hari setelah vaksinasi.
Mengutip Reuters, Senin (12/7/2021), Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam merespon temuan tersebut menyatakan manfaat yang ditawarkan vaksin Covid-19 jenis mRNA seperti Pfizer dan Moderna masih lebih besar daripada resiko yang sangat kecil, resiko yang dapat menyebabkan peradangan jantung.
Panel penasihat WHO menilai, pemberian vaksin Covid-19 seperti Moderna dan Pfizer bisa membantu mengurangi tingkat keparahan sehingga mengurangi rawat inap dan kematian.
“Kasus miokarditis dan perikarditis yang sangat jarang telah diobservasi pasca vaksinasi dengan vaksin Covid-19 Mrna (merujuk pada vaksin Pfizer dan Moderna). Manfaat vaksin Covid-19 dengan teknologi mRNA lebih besar daripada resikonya dalam mengurangi rawat inap dan kematian akibat infeksi Covid-19,” tulis pernyataan WHO.