Doudy juga membagikan pengalaman paling berkesan selama jadi penyiar radio. Waktu itu ada WNI yang akan dihukum mati di Malaysia, di awal pemerintahan Presiden SBY.
Doudy bergegas mewawancarai orang tua WNI dan menanyakan harapannya. Orang tua WNI tersebut berpesan kepada Presiden SBY yang pada saat itu ingin melakukan kunjungan ke Malaysia, untuk menemui anaknya yang akan dihukum mati.
Saat itu tersiar kabar Presiden SBY sudah punya agenda lain. Namun, Mensesneg yang saat itu menjabat, Sudi Silalahi tiba-tiba mengabari Doudy bahwa dia mendengar wawancara yang dilakukannya dengan orang tua WNI yang akan dihukum mati. Sudi bilang sudah menyampaikan pesannya pada pak Presiden. Akhirnya hukuman matinya berhasil digagalkan.
Menurut Doudy, menjadi penyiar radio merupakan pengalaman yang sangat berkesan dan membanggakan. Sejak peristiwa itu, dirinya merasa walaupun skala radio tidak sebesar televisi, tapi punya dampak yang luar biasa signifikan.
“Secara gak sadar, kadang-kadang pejabat-pejabat itu denger kita juga, jadi apa yang kita bahas jadi perhatian mereka juga,” ujarnya
Terakhir, Doudy memberikan pesan pada rekan-rekannya di Trijaya. Doudy merasa senang bisa punya tim yang solid serta lingkungan kerja yang menyatu. “Yang pasti buat MNC Trijaya semoga tetap maju, pendengarnya tambah banyak, iklannya tambah banyak, tetap konsisten dan karyawannya semua tetap happy dalam bekerja,” tutupnya.