Lirik dari lagu ini pun ditemukan saat Teguh mendatangi tempat kenangannya tersebut. Saat itu, labelnya juga memberikan waktu untuk dia menemukan inspirasi lirik untuk lagunya itu. Dan benar saja, dia langsung mendapatkan inspirasi untuk lagunya setelah datang ke tempat yang bersejarah baginya itu.
“Saya sengaja datang ke tempat itu, jadi dari pihak label kasih waktu yang terserah hari itu libur atau mau ke mana cari inspirasi. Saya coba ke sana dan secara otomatis dapat buat lirik,” kata Teguh menceritakan awal mendapatkan inspirasi lirik lagunya tersebut.
Selain lirik lagunya yang berisikan kenangan masa lalu, lagu ini juga menggunakan aransemen yang berbeda dari lagu-lagu Vagetoz sebelum-sebelumnya. Pada lagu ini, Vagetoz menambahkan aransemen baru yang terinspirasi dari musik ballad Korea.
“Konsepnya ingin kasih sentuhan musik yang baru, terutama dari segi orkestra kayak musik ballad Korea gitu,” kata para personel Vagetoz yang terinspirasi dari lagu-lagu yang biasanya ada dalam drama atau film Korea.
Meskipun memasukkan aransemen baru, ballad Korea itu, mereka tetap menjaga kualitas musik dari Vagetoz dan mempertahankan suara Teguh yang masih menjadi ciri khas dari band mereka.
“Kalu musik pure Vagetoz, cuma dikasih nuansa ballad Korea saja gitu. Kita ingin ada suatu yang baru aja,” ujar Teguh.
Dengan perubahan dari aransemen itu para penggemar memberikan respon yang positif, “Alhamdulillah, respon mereka gak ada yg komplain, mereka pas begitu denger, ih lagunya gue banget jadi bisa mewakili perasaan mereka,” kata Teguh dan teman-teman.