JAKARTA, iNews.id - Banyak ayat Al Quran yang menjelaskan tentang bencana alam seperti banjir, longsor, gunung meletus, dan gempa bumi untuk dijadikan muhasabah atau perenungan manusia.
Bencana merupakan suatu fakta kehidupan yang tidak dapat dihindari, kerap datang tiba-tiba, menimbulkan kerusakan bahkan kematian. Kerusakan alam yang dirasakan manusia tersebut, sering dikonotasikan dengan kehendak Allah SWT semata hingga memunculkan beragam tafsir dari ketidakpedulian Tuhan hingga azab untuk umat manusia.
Pembahasan bencana kaitannya erat dengan fenomena yang terjadi di Indonesia. Dalam kurun sebulan terakhir, bencana alam melanda sejumlah daerah di Indonesia, seperti longsor di Cilacap dan Banjarnegara, Jawa Tengah yang menelan puluhan korban jiwa, gunung meletus di Lumajang, serta banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan ratusan lainnya hilang.
Dilansir dari laman MUI, Ibnu Manzūr dalam karyanya Lisān al-‘Arab menyebutkan istilah bencana dikenal dengan al-kaaritsah (الكارثة) yang berarti suatu keadaan yang diliputi kesulitan, al-baliyyah (البلية) dan ad-dahr (الدهر) yang berarti perkara yang tidak disukai oleh manusia, seperti kemalangan dan musibah. Sedangkan dalam KBBI, bencana berarti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitan.
Berikut ini, ulasan mengenai ayat Al-Qur'an tentang bencana alam banjir.
1. Surat al-Baqarah ayat 156
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Innâ lillaâahi wa innâ ilaihi râji'ûn" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).
Melansir dari tafsir Ibnu Katsir, dalam ayat ini dijelaskan ucapan seorang muslim manakala mereka tertimpa musibah, dan mereka yakin bahwa diri mereka adalah milik Allah. Dia memberlakukan terhadap hamba-hamba-Nya menurut apa yang Dia kehendaki. Mereka meyakini bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala di sisi-Nya seberat biji sawi pun kelak di hari kiamat. Maka ucapan ini menanamkan di dalam hati mereka suatu pengakuan yang menyatakan bahwa diri mereka adalah hamba-hamba-Nya dan mereka pasti akan kembali kepada-Nya di hari akhirat nanti.
2. Surat asy-Syura ayat 30
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Artinya: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."
Ayat tersebut menerangkan bahwa musibah ataupun bencana yang ditimpakan kepada manusia, sesungguhnya itu hanyalah karena ulah keburukan mereka sendiri.
3. Surat Ar Rum Ayat 41
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Dalam ayat tersebut dijelaskan, barang siapa yang berbuat durhaka kepada Allah di bumi, berarti dia telah berbuat kerusakan di bumi, karena terpeliharanya kelestarian bumi dan langit adalah dengan ketaatan.