Air Laut 2 Warna Dalam Al Quran seperti Fenomena di Pantai Baron, Begini Penjelasannya
JAKARTA, iNews.id – Fenomena air laut 2 warna dalam Al-Qur'an seperti yang baru-baru ini terjadi di Pantai Baron, Kabupaten Gunungkidul, menarik dikaji lebih dalam. Pemandangan yang langka tersebut membuat heboh netizen dan wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan tersebut.
Fenomena seperti ini terjadi bukan tanpa sebab. Air laut yang terlihat terbelah menjadi dua warna, yaitu biru khas air laut dan cokelat keruh, merupakan dampak dari banjir sungai bawah tanah di kawasan Pantai Baron.
Dari video yang beredar di media sosial, tampak air bah dari sungai bawah tanah tersebut meluap dan mengalir deras ke laut setelah wilayah Gunungkidul diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi sejak kemarin hingga tadi malam.
Saat air keruh yang membawa sedimen dari daratan bertemu dengan air laut yang jernih, terjadi perbedaan warna yang mencolok, menciptakan garis pemisah alami di permukaan perairan.
Fenomena ini adalah siklus rutin yang terjadi di Pantai Baron, terutama saat musim penghujan tiba, menunjukkan adanya sistem hidrologi bawah tanah yang aktif dan unik di kawasan karst Gunungkidul.
Petugas di lokasi mengimbau wisatawan untuk berhati-hati dan tidak berenang terlalu jauh dari bibir pantai, mengingat arus yang kuat akibat luapan air dari sungai bawah tanah. Sejumlah netizen mengomentari peristiwa langka tersebut. Mereka takjub dengan kejadian alam tersebut.
“Penasaran banget misal airnya diciduk pas batas itu apakah akan tetap terpisah atau bercampur di ember?,” tulis @BuAgus17.
Tidak sedikit juga yang mengaitkan fenomena alam itu telah tertuang dalam Al Qur’an. “Jadi keinget surah Ar-Rahman 19-20,” tulis @Halva.
Fenomena alam berupa air laut 2 warna tersebut telah disebutkan dalam Al-Qur'an. Berikut penjelasannya.
Melansir dari laman uinsa.ac.id, banyak fenomena yang terjadi di dunia ini, termasuk fenomena tersebut, yang secara jelas dinyatakan dalam al-Qur'an. Hal ini menjelaskan tentang pertemuan dua lautan yang berdampingan, seperti yang dijelaskan dalam surah Ar Rahman ayat 19-20.
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ. بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
Artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya Kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Al-Rahman [55]: 19-20).
Dalam Al-Jawahir fi Tafsir al-Qur’an al-Karim Tanthawi Jauhari menfsirkan “maraj al-bahrain” aliran air yang bertemu. Dua air tersebut adalah air laut yang asin dan air laut yang tawar rasanya. Keduanya tidak tidak saling mempengaruhi satu sama lain.