1. Khadijah Binti Khuwalid
Khadijah binti Khuwalid merupakan istri Nabi Muhammad SAW yang pertama. Khadijah merupakan pebisnis ulung dan dermawan dari kalangan Suku Quraisy.
Khadijah juga istri dan perempuan pertama yang menjadi Ummahatul Mu’minin. Khadijah membina rumah tangga dengan Nabi SAW yang penuh kebahagiaan selama 15 tahun.
Dari pernikahan dengan Khadija, Nabi SAW dikarunia 6 putra dan putri yakni:
1. Al Kasim
2. At-Tanjib
3. At-Thahir
4. Rukayyah isteri Utsman bin Affan
5. Zainab isteri dari Abul Ash bin Rabi
6. Ummu Kalsum, isteri dari Utsman bin Affan setelah
Rukayyah wafat.
7. Fatimah isteri dari Ali bin Abi Thalib
Anak-anak Nabi dengan Khadijah yang laki-laki meninggal pada masa kecil, sedang putri-putrinya semuanya hidup sampai umur dewasa dan selamat berhijrah ke Madinah.
Khadijah wafat tahun 10 H dalam umur 65 tahun dan dimakamkan di Mual’la di syi’ib Hayun Mekkah.
2. Saudah binti Zam'ah
Istri Nabi Muhammad SAW kedua yakni Saudah binti Zam'ah. Saudah merupakan janda dari Sakran Ibnu Amir Sakran, salah seorang muslim yang mula-mula masuk Islam di kala Islam masih lemah dan ikut hijrah ke Habasyah (Ethiopia).
Sepeninggal suaminya, Saudah tidak ada yang mengayominya kecuali kalau ia kembali ke rumah keluarganya yang masih kafir. Saudah tiba-tiba dilamar oleh Rasulullah Saw, atas dasar psikologis dan sosiologis dalam perkawinan dengan Rasulullah mereka mempunyai hubungan dengan urusan kerumah-tanggaan bahkan mereka merasa puas karena Allah mengangkat derajatnya menjadi Ummul Mu'minin dan tinggal di rumah Rasulullah SAW membina dan mengurus putri-putri Rasulullah SAW.
Saudah adalah istri Nabi yang termasuk mula-mula masuk Islam dan termasuk orang yang dalam membela agama Tuhan, memikul berbagai macam penderitaan, turut berhijrah ke Abissinia. Saudah juga sudah Islam dan ikut berhijrah bersama dengan Nabi ia juga turut sengsara dan menderita, Nabi mengawininya untuk memberikan tempat yang setaraf dengan Ummul Mu'minin.untuk meringankan kekejaman hidup yang dideritanya.
Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Saudah tidak dikaruniai anak.
3. Siti Aisyah binti Abu Bakar
Istri Nabi Muhammad SAW ketiga yakni Siti Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq.
Aisyah binti Abu Bakar satu-satunya istri Rasul yang masih gadis saat dinikahi.
Meskipun masih mudah usianya tapi amat tangkas dan cerdas, sehingga menjadi tempat para sahabat bertanya apabila ada sesuatu masalah agama yang sulit.
Aisyah adalah satu-satunya wanita Islam yang memegang tampuk pimpinan dalam urusan hukum-hukum keagamaan dalam lingkungan umat, pula satu-satunya wanita yang cukup mengemudikan pimpinan di lapangan keagamaan pada muslimat.
Meski bagaimanapun juga ia selalu berusaha mencontoh dan memberi tauladan yang baik kepada wanita Islam, agar pandai dan cakap mengurus rumah tangga, di samping kesibukankesibukan dan perjuangan menegakkan agama yang waktu itu baru sedang bertumbuh dan berkembang.
Menurut Ibnu Ishak: Aisyah masuk Islam dalam keadaan masih kecil (masih kanak-kanak) sedikit banyaknya ia telah turut bersama Nabi dan Abu Bakar dalam menegakkan kalimat Allah SWT sejak permulaannya, ia telah turut pula menyampaikan dakwah.
Di dalam sejarah dicatat bahwa Aisyah telah menceritakan pernikahannya, sebagai berikut:
"Sewaktu saya sedang bermain ayun-ayunan dengan temanteman di luar rumah, tiba-tiba datanglah ibu beliau pegang tanganku, lalu dibawanya aku ke dalam rumah dibersihkan badanku dihiasinya dan didandaninya saya, kemudian didudukkannya di dekat Rasulullah sampai waktu malam dan setelah larut malam tamu-tamu sudah pulang maka tinggalah saya berdua dengan Rasulullah.
Aisyah sebagai seorang wanita yang cantik rupawan cendekiawan dan banyak memiliki ilmu pengetahuan agama, hafal Al-Qur’an dan Hadits. Rasulullah sangat menyayangi Aisyah, selalu memanggilnya dengan panggilan “Humairah", yang artinya bunga ros yang kemerah-merahan.
Aisyah wafat pada malam selasa 17 Ramadhan pada tahun 58 H. dalam usia 65 tahun, dan mereka mengabdi ke pada Allah ± 56 tahun dan dikuburkan di Madinah.