JAKARTA, iNews.id - Inilah golongan manusia yang dibangkitkan di padang Mahsyar kelak. Sebagai umat Nabi Muhammad yang mengimani hari kiamat, setiap Muslim tentunya tahu bahwa akan datang hari di mana manusia akan dibinasakan lalu dibangkitkan di hari akhir.
Padang Mahsyar adalah tempat di mana seluruh manusia akan dikumpulkan setelah mereka dibangkitkan dari kubur atau tempat lain yang Allah kehendaki untuk diadili satu per satu serta untuk ditimbang semua amalnya dan dihisab.
Allah berfirman dalam QS. Al-Mujadilah ayat 6 :
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا ۚ أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al Mujadilah ayat 6).
Pada Yaumul Hasyr (Padang Mahsyar) diibaratkan keadaan matahari akan tepat berada di atas kepala manusia. Bagi yang amalnya banyak, maka mereka tidak akan tenggelam oleh keringatnya sendiri.
Tetapi bagi orang yang banyak berbuat kemaksiatan dan kemusyrikan semasa hidupnya, akan tenggelam disebabkan saking banyaknya keringatnya sendiri.
Ketika di Mahsyar, akan ada tiga golongan manusia yakni mereka yang naik kendaraan, yang naik kendaraan, dan yang menyeret-nyeret langkahnya sesuai dengan amal ibadahnya di dunia. Rasulullah bersabda :
إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke padang mahsyar) dalam keadaan berjalan kaki, dan ada juga yang naik kendaraan, serta ada juga yang diseret di atas wajah-wajah kalian.” (HR. at-Tirmidzi).
Menukil dari laman NU, golongan pertama adalah mereka yang berjalan menuju padang Mahsyar dengan penuh syafaat. Mereka menaiki 'kendaraan' dan mendapat perlindungan serta tidak mendapat kesusahan apa pun saat di padang Mahsyar.
Mereka adalah golongan orang-orang bertaqwa, para Nabi, Rasul, Wali, dan orang-orang yang diridhai Allah.
Golongan kedua adalah mereka yang berjalan kaki. Mereka berjalan tanpa alas kaki dan tidak memakai pakaian sehelai pun alias bertelanjang. Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah terkait apakah mereka tidak saling melihat aurat. Rasulullah menjawab:
“Mereka tidak sempat untuk melihat aurat orang lain. Kenapa? Karena sibuk dengan urusan masing-masing."
Golongan kedua tersebut adalah golongan orang-orang yang muslim, tetapi pernah melakukan dosa-dosa besar selama hidupnya.
Kemudian golongan ketiga adalah golongan orang-orang yang berjalan ke Padang Mahsyar tetapi kakinya di atas dan kepalanya di bawah. Golongan ketiga ini berjalan dengan kepala mereka diseret oleh malaikat. Inilah golongan orang-orang kafir.
Di Yaumul Hasyr atau padang Mahsyar kelak, ada golongan umat Muslim yang akan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Mereka yang mendapatkan syafaat tersebut akan mendapatkan berbagai kemudahan.
Antara lain dipercepat hisab dan dipermudah untuk memasuki Surga. Timbangan pahala mereka akan berat daripada dosa yang diperbuat.
Lantas, siapa sajakah golongan muslim yang mendapatkan perlindungan di Yaumul Hasyr? Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Abu Hurairah Ra, Rasulullah bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دعته امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
1. Pemimpin-pemimpin yang adil.
2. Pemuda (baik laki-laki atau perempuan) yang tumbuh dalam beribadah atau mengabdi kepada Allah.
3. Seseorang yang senantiasa hatinya selalu (mengingat) di dalam masjid ketika ia keluar dari masjid hingga ia kembali ke masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Berkumpul dan berpisah karena Allah.