5 Alasan Mengapa Bulan Syaban Itu Istimewa

Rilo Pambudi
Mengapa bulan Syaban itu istimewa? (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Mengapa bulan Syaban itu istimewa? Padahal, bulan ini tidak termasuk dalam 4 bulan haram di dalam kalender Islam.

Syaban bahkan justru terletak di antara dua bulan yang sangat mulia yakni, Rajab dan Ramadhan. Menjadi bulan penyambut Syahrus Shiyam, bulan Syaban justru sering dilupakan.

Rasulullah SAW bersabda:

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

"Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR Abu Dawud dan Nasa'i)

Selain menunjukkan bahwa Syaban adalah bulan yang sering dilupakan, hadits di atas sekaligus menegaskan bahwa bulan tersebut memiliki keistimewaan. Bahkan, Rasulullah sangat sering menjalankan ibadah puasa sunnah di bulan tersebut.

Berikut adalah 5 alasan mengapa bulan Syaban istimewa yang dirangkum iNews.id, Kamis (23/2/2023).

1. Bulannya Puasa Sunnah

Seperti disinggung sedikit di awal, Syaban adalah momentum yang tepat untuk memperbanyak puasa Sunnah. Sebab, Nabi Muhammad berpuasa hampir satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah. Hal tersebut seperti disampaikan dalam dalil-dalil syar’i berikut ini:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ

Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat lain Aisyah berkata:

كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ

“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ : مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ

Dari Ummu Salamah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

2. Bulan Diangkatnya Amal

Salah satu keistimewaan bulan Syaban adakah pada pertengahannya yang umum disebut sebagai Nisfu Sya'ban. Secara harfiah, Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban.

Pada malam Nisfu Syaban, disebutkan bahwa para malaikat pencatat amalan menyerahkan catatan amal manusia ke hadapan Allah SWT. Pada malam Nishfu Sya'ban pula catatan-catatan amal manusia setiap tahun akan diganti dengan yang baru. 

Mengutip laman NU Online, Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan).

 Dikatakan bahwa malam ke-13 bulan Sya'ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya. Sementara seluruh syafaat itu diberikan secara penuh pada malam ke-14.

Dengan demikian, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun pada malam ke-15. Karena pada malam ke-15 bulan Sya’ban tersebut catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.

3. Bulan Dilibatkannya Pahala

Karena bulan ini sering dilalaikan, maka Rasulullah dalam sebuah hadits pernah menerangkan bahwa beribadah di bulan ini akan diganjar dengan pahala atau keutamaan yang besar.

“Beribadah di waktu haraj (banyak manusia lalai) pahalanya seperti berhijrah kepadaku” (H.R Muslim)

4. Bulan Diturunkannya Ayat Shalawat

Syaban dianggap bulan yang mulia karena di bulan ini Allah menurunkan ayat perintah untuk bershalawat pada bulan ini. Perintah tersebut tercantum dalam ayat berikut:

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, Shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada-Nya.” (Q.S Al Ahzab; 56)

Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait
Muslim
4 tahun lalu

Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Lengkap Doa untuk Dibaca 18 Maret 2022

Muslim
4 tahun lalu

4 Peristiwa Sejarah Bulan Syaban yang Penting, Ada Apa Saja?

Muslim
5 tahun lalu

8 Keistimewaan Bulan Syaban, Ada Nishfu Syaban Malam Istimewa Waktu Terbaik Berdoa

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal