4. Mencintai Nabi Tanda Manisnya Iman
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ(رواه البخاري)
Artinya: Dari Anas bin Malik (90 H) dari Nabi saw, beliau bersabda, “Tiga perkara yang apabila ada pada seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Menjadikannya Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka” (Mutafaqun Alaih)
Demikian pembahasan mengenai Dalil tentang Maulid Nabi yang jadi pedoman bagi Muslim menyambut dan merayakan kelahiran Rasulullah SAW.
5. Manusia Paling Utama
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه ان رسول الله قال: اولى الناس بي يوم القيامة اكثرهم علي صلاة. قال الترمذي: حديث حسن
Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu Anhu bahwa Rasulullah bersabda: “Paling utamanya manusia kelak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak besalawat kepadaku”. (HR. Imam at-Tirmidzi).
Demikian ulasan Ayat Al Quran dan Hadits tentang Maulid Nabi yang bisa dijadikan pegangan dalam merayakan Maulid Nabi.
Wallahu A'lam