JAKARTA, iNews.id - Bagaimana doa agar orang senang melihat wajah kita. Setiap orang, khususnya Muslim tentu ingin memiliki rona wajah yang memancarkan aura positif.
Dengan wajah yang berseri, seseorang pastinya akan lebih mudah disukai dan bisa membuat orang lain di sekitarnya juga senang. Aura wajah yang positif juga bisa membuat seseorang mudah menjadi pusat perhatian dan gampang mendapatkan teman.
Melakukan perawatan, selalu tersenyum, bahagia, ramah, ceria, dan baik hati adalah cara lahiriyah yang dapat dilakukan agar wajah selalu memancarkan aura positif. Namun, ada juga cara melalui jalur langit dengan melakukan amalan tertentu.
Terdapat amalan doa yang diyakini bisa memperindah pesona seseorang. Doa-doa tersebut diharapkan dapat bisa memunculkan kecantikan atau ketampanan seseorang 'dari dalam'.
رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Latin : Robbana at-mimlana nuurona waghfirlana innaka ala kulli syai’in qadir
Artinya: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Tahrim: 8).
اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ عُرُبًا اَتْرَابًاۙ
Latin : Innaa ansaanaa hunna insaaa. Faja'alnaa hunna abkaaro. 'uruban atroobaa.
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya (QS. Al-Waqi’ah: 35-37).
اَلْحَمْدُ ِللهِ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِىْ فَحَسِّـنْ خُلُقِىْ
Latin: Alhamdulillahi kamaa hassanta khalqii fahassin khuluqii
Artinya : “Segala puji bagi Allah, baguskanlah budi pekertiku sebagaimana Engkau telah membaguskan rupa wajahku.”
وَلَوْ أَنَّ قُرْءَانًا سُيِّرَتْ بِهِ ٱلْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ ٱلْأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ ٱلْمَوْتَىٰ ۗ بَل لِّلَّهِ ٱلْأَمْرُ جَمِيعًا ۗ
Latin : “Walau anna Qur’aanan suyyirot bihil jibaalu auquththi-at bihil ardhu au kullima bihil mauta balillaahil amru jamii-an”
Artinya : Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quran itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. (Ar-Ra`d : 31)
أَنِ ٱقۡذِفِيهِ فِي ٱلتَّابُوتِ فَٱقۡذِفِيهِ فِي ٱلۡيَمِّ فَلۡيُلۡقِهِ ٱلۡيَمُّ بِٱلسَّاحِلِ يَأۡخُذۡهُ عَدُوّٞ لِّي وَعَدُوّٞ لَّهُۥۚ وَأَلۡقَيۡتُ عَلَيۡكَ مَحَبَّةٗ مِّنِّي وَلِتُصۡنَعَ عَلَىٰ عَيۡنِيٓ
Latin : A'n uqdzifiihi uttabuuti fauqdzifiihi fii ultim falyulqihi ultimmu dzi aassahili yaa'khudzuhu a'duwwalli wa'aduwwullahu walqoytu a'layka mahabbatammani walitusnak a'laa a'ynii
Artinya : “Letakkanlah ia (Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir’aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (Surah Taha ayat 39).
Hal penting yang perlu dicatat, tujuan mengamalkan doa-doa tersebut sejatinya hanyalah untuk mengharap ridha Allah. Jika Allah meridhoi, maka mudah-mudahan Allah juga mencintai kita.