JAKARTA, iNews.id - Cara membuka mata batin dalam Islam penting diketahui agar tidak melanggar syariat. Mata batin merupakan bagian batin yang paling dalam atau perasaan terdalam dari hati.
Mata batin dalam Islam erat kaitannya dengan ilmu tasawuf. Para sufi dan hali hikmah melakukan laku spiritual dan riyadhoh untuk mengasah atau membuka mata batinnya dengan melakukan amalan saleh, seperti dzikir, puasa sunnah rutin, sholat malam, dan menghindari perbuatan maksiat.
Hal itu dilakukan agar nafsu dalam diri manusia bisa dikendali sehingga mata batinnya terasah dan terbuka. sehingga peka terhadap sesuatu yang tidak dijangkau oleh mata secara dzahir. Dalam istilah tasawuf yakni mukasyafah atau terbukanya tabir rahasia.
Ibnu Ataha'ilah As Sakandari dalam kitabnya yang populer, Al Hikam mengistilahkan mata hati dengan bashirah. Ada 3 tingkatan bashirah, pertama, Syu'aa'ul bashirah (sinar mata batin) memperlihatkan padamu kedekatan-Nya darimu. Kedua, Ainul bashiirah (penyaksian mata batin) membuatmu menyaksikan ketiadaanmu karena wujud-Nya. Ketiga, haqqul bashirah (mata batin yang hakiki) membuatmu menyaksikan wujud-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun wujudmu.
Apabila mata hati sehat atau suci (tazkiyatun nufus), dia dapat melihat Keagungan Tuhan dan bisa mendekatkan hati dengan Tuhan. Bagaimana mungkin seorang hamba bisa memahami kedalaman berbagai rahasia, sementara ia belum bertaubat dari kesalahannya?
Dalam Islam, firasat adalah pengetahuan batin tentang segala sesuatu berdasarkan dalil-dalil dan pengalaman. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Hijr ayat 75.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ
Artinya: Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. (Al-Hijr: 75).
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat tersebut seperti yang dikatakan oleh Mujahid, yaitu bagi orang-orang yang memandangnya dengan pandangan mata dan hatinya.
Dalam hadits disebutkan bahwa firasat orang mukmin itu karena mereka mendapatkan nur atau cahaya dari Allah.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اتَّقُوا فِرَاسَة الْمُؤْمِنِ؛ فَإِنَّ الْمُؤْمِنَ يَنْظُرُ بِنُورِ اللَّهِ"
Artinya: dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Takutlah kepada firasat orang mukmin, karena sesungguhnya orang mukmin itu memandang dengan nur (cahaya) Allah. (HR At Tirmidzi).
Dari penjelasan di atas, orang yang ingin terbuka mata batinnya harus bertaubat dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat agar nur atau cahaya Ilahi masuk ke relung hatinya. Hal itu harus dikuatkan dengan laku spiritual.
1. Bertaubat
Cara membuka mata batin dalam Islam pertama yakni bertaubat dari segala macam perbuatan maksiat yang bisa membuat mata hati tertutup. Setelah itu mengerjakan perintah-perintah Allah.
2. Berdzikir
Cara membuka mata batin berikutnya yakni banyak berdzikir kepada Allah di kala lapang maupun sempit.
Dengan dzikir hati akan merasa tenteram, sehingga tidak silau dengan tipu daya nafsu.
بسم الله رحمت الغيب والسموات والأرض,أللهم جزْعليك البصر
Latin: “Bismillahi Rokhmatal Ghoiba Wassamawati Wal Ardhy, Allohumma Juz Alaikal Bashar”
3. Membaca Doa Penerang Jiwa
Cara membuka mata hati selanjutnya adalah dengan banyak berdoa. Doa Rasulullah SAW agar diberikan cahaya Ilahi:
«اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ شِمَالِي نُورًا، وَمِنْ بَيْنِ يَدَيَّ نُورًا، وَمِنْ خَلْفِي نُورًا، وَمِنْ فَوْقِي نُورًا، وَمِنْ تَحْتِي نُورًا وَأَعْظِمْ لِي نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
Artinya: Ya Allah, jadikanlah di dalam kalbuku nur (cahaya), di dalam pendengaranku nur, di dalam pandanganku nur, di sebelah kananku nur, di sebelah kiriku nur, di hadapanku nur, di belakangku nur, di atasku nur, di bawahku nur, dan besarkanlah nur bagiku kelak di hari kiamat.
4. Membaca Sholawat
Cara membuka mata batin dalam Islam berikutnya yakni membaca sholawat.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ النُّوْرِ الذَّاتِى وَالسِّرِّ السَّارِىْ فِى سَائِرِ اْلأَسْمَآءِ وَالصِّفَاتِ
Latin: Allohumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyidinaa wa mawlaanaa muhammadin al-nuriz zaatii was sirris saarii fi saa-iril asmaa-i wash shifaati.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang merupakan cahaya diri dan rahasia yang beredar dalam seluruh asma dan sifat.