Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Makna Meteor Jatuh Menurut Islam? Begini Penjelasan Al Quran dan Doa Melihatnya
Advertisement . Scroll to see content

Hukum Mengemis Dalam Islam Apakah Haram? Begini Penjelasan Al Quran dan Hadits

Rabu, 22 Januari 2025 - 05:30:00 WIB
Hukum Mengemis Dalam Islam Apakah Haram? Begini Penjelasan Al Quran dan Hadits
Ilustrasi mengemis dalam pandangan Islam apakah dibenarkan? (Foto: Dok.MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Hukum mengemis dalam Islam menarik dikaji. Mengemis belakangan ini marak dilakukan sebagian masyarakat meski mereka masuk kategori mampu baik secara fisik maupun ekonomi. Padahal, setiap orang sudah diberikan akal dan pikiran serta tenaga untuk berikhtiar memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja.

Mengemis bagi sebagian orang lebih disukai daripada jenis pekerja lain atau yang lebih baik karena cukup hanya dengan mengulurkan tangan bisa mendapatkan sejumlah uang tanpa harus bersusah payah.

Tidak hanya menyasar rumah dan warung makan, para pengemis juga kerap dijumpai di sudut-sudut perempatan lampu merah. Mereka dengan beragam upayanya mencari simpati guna mendulang rupiah meski harus dengan menipu.

Dalam kacamata patologi sosial, pengemis ini merupakan penyandang  masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang mendapatkan penghasilan dengan cara meminta-minta di tempat umum.

Sedangkan dalam kacamata agama, pengemis atau mengemis merupakan orang yang suka meminta-minta.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran, Surat Al Baqarah ayat 273.

لا يَسْئَلُونَ النَّاسَ إِلْحافاً

Artinya: Mereka (orang miskin) tidak meminta kepada orang secara mendesak. (Al-Baqarah: 273).

Maksudnya, dalam meminta mereka tidak pernah mendesak dan tidak pernah membebankan kepada orang lain apa yang tidak mereka perlukan. Karena sesungguhnya orang yang meminta kepada orang lain, sedangkan ia mempunyai kecukupan yang dapat menjaminnya untuk tidak meminta, berarti ia melakukan permintaan dengan cara mendesak.

Imam Bukhari meriwayatkan melalui hadis Syu'bah,  dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Saw pernah bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَيْسَ الْمِسْكِينُ بِالطَّوَّافِ عَلَيْكُمْ، فَتُطْعِمُونَهُ لُقْمَةً لُقْمَةً، إِنَّمَا الْمِسْكِينُ الْمُتَعَفِّفُ الَّذِي لَا يَسْأَلُ النَّاسَ إِلْحَافًا".

Artinya: Dari Abul Walid, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:  Orang miskin itu bukanlah orang yang suka berkeliling (meminta-minta) kepada kalian, lalu kalian memberinya makan sesuap demi sesuap. Sesungguhnya orang yang miskin hanyalah orang yang memelihara dirinya dari meminta-minta kepada orang lain secara mendesak. (HR. Imam Bukhari)

Lantas, bagaimana hukum mengemis dalam Islam? Berikut ulasannya

Hukum Mengemis Dalam Islam

Dalam tafsir Al-Maraghi menjelaskan bahwa orang yang mengemis atau meminta-minta kepada orang lain menurut syari’at islam diharamkan kecuali karena dalam keadaan darurat, dan tidak ada pilihan lain kecuali meminta-minta. 

Memberi uang, makanan atau barang kebutuhan hidup kepada pengemis bisa dianggap sedekah. Hukum sedekah ini asalnya sunnah. Namun, hukum sedekah itu bisa berubah bergantung kondisinya. 

Dilansir dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB (PISS-KTB), sedekah kepada pengemis menjadi haram, jika diketahui pengemis itu tidak termasuk orang yang boleh mengemis (meminta-minta), misalnya bukan orang miskin. 

Berkaitan masalah ini ada dalil khusus yang mengharamkan mengemis atau meminta-minta, kecuali untuk tiga golongan tertentu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut