JAKARTA, iNews.id - Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Jawa Barat, menjadi tuan rumah perhelatan akbar akademik, Annual International Conference on Islamic Studies Plus (AICIS+ 2025). Konferensi bergengsi ini akan menghadirkan 12 pemikir terkemuka dari berbagai negara dan disiplin ilmu.
AICIS+ 2025 tahun ini secara khusus mengangkat tema sentral “Ekoteologi dan Transformasi Teknologi.” Tema ini bertujuan menyoroti bagaimana hubungan antara spiritualitas Islam, isu-isu ekologis, dan perkembangan teknologi mutakhir, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Kolaborasi lintas bidang ini penting karena kita berbicara tentang masa depan Islam yang dialogis dengan isu-isu global seperti kecerdasan buatan (AI), ekologi, dan kemanusiaan,” tulis Dirjen Pendis Islam dalam keterangan resminya, Kamis (23/10/2025).
Para pakar yang dijadwalkan hadir mencakup spektrum keilmuan yang luas, mulai dari studi Islam, politik global, hingga sains dan teknologi. Beberapa nama besar yang akan memeriahkan konferensi ini antara lain Prof Farish A. Noor dari UIII, sejarawan asal Malaysia yang dikenal dengan analisis tajamnya terhadap politik Islam di Asia Tenggara.
Hadir pula Prof Shahram Akbarzadeh dari Deakin University, Australia, pakar politik Timur Tengah, serta Assoc. Prof. Stéphane Lacroix dari Sciences Po, Prancis, yang dikenal lewat risetnya mengenai Islam politik di Arab Saudi dan Mesir.
Dari bidang politik sains dan teknologi, Assoc. Prof Sulfikar Amir dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura akan membahas relasi antara inovasi dan masyarakat modern.
Dr Hamrila Abdul Latif dari Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) yakni akademisi sekaligus kolumnis populer. Dia akan menyajikan pandangan lintas disiplin terkait transformasi sosial dalam dunia Islam.