Biografi Ali bin Abi Thalib, Khalifah Pemberani Bergelar Karramallahu Wajhah

Kastolani Marzuki
Ilustrasi kisah Khalifah Ali bin Abi thalib. (Foto: Ist)

Kepemimpinan Ali adalah layaknya kepemimpinan Umar bin Khatab yang keras dan disiplin. Ada beberapa hal yang dilakukan Ali saat masa pemerintahannya yang berlangsung selama lima tahun yakni dari tahun 656 – 661 M, antara lain menghapus nepotisme dan memperluas pengaruh Islam ke dunia luar.

Ali bin Abi Thalib wafat saat usianya menginjak 63 tahun dan diketahui bahwa beliau meninggal karena dibunuh oleh Abdurrahman Bin Muljam yang merupakan anggota dari Khawarijmi atau kaum pembangkang pada tanggal 19 ramadhan, dan akhirnya Ali bin Abi Thalib RA menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan pada tahun ke 40 hijriyah.

Ali Bin Abi Thalib adalah sahabat Rasul yang memiliki kedudukan di sisi Allah SWT karena kebaikan akhlak dan budi pekertinya.

Pemberani

Ali bin Abi Tholib dikenal sebagai sosok pemberani. Saat Perang Khaibar, Rasulullah hendak memberikan bendera komando perang kepada seseorang. Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’adi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Demi Allah, akan aku serahkan bendera ini esok hari kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dia dicintai Allah dan Rasul-Nya. Semoga Allah memberikan kemenangan melalui dirinya.” 

Maka semalam suntuk orang-orang (para sahabat) membicarakan tentang siapakah di antara mereka yang akan diberikan bendera tersebut. Keesokan harinya, para sahabat mendatangi Rasulullah, lalu beliau bersabda, “Di manakah Ali bin Abi Thalib?”

Dijawab, “Kedua matanya sedang sakit.” Rasulullah memerintahkan, “Panggil dan bawa dia kemari.” Dibawalah Ali ke hadapan Rasulullah, lalu beliau meludahi kedua matanya yang sakit seraya berdoa untuknya.

Seketika Ali sembuh total seolah-olah tidak tertimpa sakit sebelumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerahkan bendera kepadanya. Lalu Ali berkata, “Wahai Rasulullah, aku memerangi mereka sampai mereka menjadi seperti kita.”

Rasululah bersabda, “Majulah dengan tenang, sampai engkau tiba di tempat mereka. Kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan sampaikanlah hak-hak Allah yang wajib mereka tunaikan. Demi Allah, sekiranya Allah member petunjuk kepada seseorang melalui dirimu, sungguh lebih berharga bagimu daripada memiliki onta-onta merah.” (HR. Muslim no. 4205).

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Bisnis
11 bulan lalu

Menhub Luncurkan Buku Biografi, Luhut Kenang Momen Bersama Rampungkan Kereta Cepat hingga FIR

Bisnis
12 bulan lalu

Jelang Akhir Jabatan, Kemenkeu Terbitkan Buku Biografi Sri Mulyani: No Limits, Reformasi dengan Hati

Nasional
12 bulan lalu

Biografi Moerdiono, Jenderal TNI Tangan Kanan Soeharto yang Bubarkan PKI 

Nasional
1 tahun lalu

Mengenang Mohammad Natsir, Eks Perdana Menteri Indonesia Pendiri Masyumi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal